Komite Etik Penelitian Kedokteran

5184.2024 AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) DIKOMBINASIKAN DENGAN PROPOLIS Trigona Sp

2024-02-12T05:47:02+00:00

Luka adalah suatu kerusakan jaringan yang dapat disebabkan oleh cedera, terkilir, luka dalam, luka bakar, maupun luka sayat. Daun sirih merah dan propolis mengandung flavonoid yang dapat menyembuhkan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyembuhan luka fraksi etil asetat daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dikombinasikan dengan propolis Trigona Sp. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan cara melukai punggung kelinci jantan. Kelinci dibagi menjadi 7 kelompok diantaranya yaitu sirih merah, propolis, kombinasi sirih merah dan propolis (F1), (F2), (F3), (F4), (F5), kontrol negatif tanpa perlakuan dan kontrol positif menggunakan bioplacenton dan diberikan secara topikal. Pengukuran penyembuhan luka diukur setiap harinya hingga luka benar-benar sembuh.

Kata Kunci : Piper Crocatum, Propolis Trigona Sp, Luka, Kelinci

5190.2024 OUTCOME KLINIS ANTIBIOFILM EKSTRAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) TERHADAP Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa INFEKSI ULKUS DIABETIKUM

2024-03-09T04:32:51+00:00

5195.2024 Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Durian (Durio zibethinus Murr.) terhadap Penanda Metabolik dan Inflamasi pada Tikus Model Sindrom Metabolik (Kajian pada Berat Badan, Kadar Profil Lipid, Interleukin-6 dan Adiponektin)

2024-03-09T04:33:25+00:00

5196.2024 Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Durian Sumatera (Durio zibethinus Murr.) pada Tikus Model Sindrom Metabolik (Kajian terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, HOMA-IR, Malondialdehid dan Gambaran Histopatologi Pankreas)

2024-03-09T04:34:15+00:00

5200.2024 OUTCOME KLINIS ANTIBIOFILM EKSTRAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) TERHADAP Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa INFEKSI ULKUS DIABETIKUM

2024-04-01T02:42:49+00:00

ABSTRAK
Tumbuhan bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) yang ditemukan di Kalimantan Timur
memiliki keberagaman hayati. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan salah satu
senyawa tanin dalam ekstrak umbi bawang dayak sebagai penghambat pembentukan biofilm.
Fokusnya adalah efektivitas antibiofilm ekstrak bawang dayak dalam menyembuhkan luka ulkus
diabetikum yang disebabkan oleh infeksi biofilm bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode intervensi
menggunakan formulasi nanogel ekstrak bawang dayak pada mencit sebagai upaya pengobatan luka
diabetes. Uji aktivitas antibiofilm mengaplikasikan metode microtiter plate biofilm essay untuk kultur
jaringan dengan pembacaan biofilm menggunakan microplate reader (620 nm) untuk menganalisis
persentase hambatan (Minimal Biofilm Inhibition Concentration) MBIC50. Pengujian pra-klinik
dilakukan untuk mengevaluasi hasil klinis penyembuhan luka akibat infeksi biofilm, sementara
formulasi nanogel dibuat dengan menggunakan alat magnetic stirrer. Hasil............................................
Kata Kunci : Antibiofilm, Isolat Klinis, Pseudomonas aeruginosa, Bawang Dayak, Nanogel

5220.2024 PENGARUH PELATIHAN REGULASI EMOSI UNTUK PENINGKATAN HARGA DIRI REMAJA DENGAN ORANG TUA TUNGGAL

2024-04-01T03:03:20+00:00

Upaya pengembangan harga diri pada remaja menjadi bagian penting dalam pendidikan karena merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan maupun kegagalan remaja dalam kehidupan di masa mendatang. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan harga diri remaja dengan orang tua tunggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimental dengan pretest-postest control group desain. Subyek penelitian adalah remaja dengan orang tua tunggal berjumlah 28 orang, terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara random, masing-masing kelompok terdiri dari 14 orang. Skala harga diri digunakan sebagai instrumen dalam penelitia ini.

5243.2024 FORMULASI SEDIAAN SPRAY EKSTRAK KEMIRI (Aleurites mollucana (L.) Wild) DAN EKSTRAK SELEDRI (Apium Graveolens) DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI

2024-06-22T07:53:03+00:00

Rambut di kulit kepala memiliki peran signifikan dalam penampilan seseorang. Setiap individu menginginkan rambut yang indah, sehat, dan tebal karena rambut dapat mempengaruhi rasa percaya diri, sehingga memerlukan perhatian khusus. Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan penggunaan sampo dan kondisioner. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rambut yaitu hormon metabolisme, nutrisi, vaskularisasi, suhu, peradangan sistemik atau setempat, dan obat-obatan. Salah satu cara yang dipercayai efektif dalam mendorong pertumbuhan rambut adalah penggunaan tanaman seperti seledri dan kemiri. Hal ini karena di dalam kemiri terdapat beberapa senyawa yang terkandung didalamnya salah satunya yaitu asam oleat yang memiliki fungsi dalam pertumbuhan rambut. Sedangkan, pada seledri didalamnya terdapat kandungan salah satunya yaitu apigenin yang dapat memicu terjadinya pertumbuhan rambut. Sediaan spray dipilih karena lebih praktis digunakan dibandingkan dengan sediaan lainnya, dimana penggunaannya cukup dengan disemprotkan sehingga mengurangi kontak langsung dengan tangan. Selain itu sediaan spray juga lebih cepat merata karena dalam bentuk larutan.

5262.2024 EFEKTIVITAS HYDROGEL PATCH EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA EKSISI PADA TIKUS DIABETES

2024-08-16T06:44:05+00:00

5294.2024 PENGARUH KADAR DAN LAMA WAKTU PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus) GALUR SWISS

2024-08-26T04:21:36+00:00

Mengutip dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, tercatat sekitar 8 – 10% pasangan di usia reproduktif menghadapi tantangan infertilitas sekitar 48 juta dari 186 juta di skala global. Adanya stereotipe di Masyarakat yang mengaitkan bahwa infertilitas hanya terjadi pada wanita dipatahkan dengan 8 – 10% kasus infertilitas berasal dari masalah organ reproduksi pria yang disebabkan karena faktor internal seperti kelainan genetik, varikokel, dan usia. Factor eksternal berasal dari kebiasaan merokok, konsumsi obat, alkohol, dan olahraga. Efek berbahaya dari merokok dapat berakibat pada kesuburan pria seperti terjadinya penurunan motilitas spermatozoa sampai peningkatan jumlah spermatozoa abnormal. Meningkatnya jumlah perokok di Indonesia yaitu mencapai 215 miliyar batang rokok per tahun menjadi urgensi untuk melakukan penelitian terbaru tentang efek negatif dari merokok terutama perokok pasif menggunakan mencit jantan (Mus musculus). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah rokok dan lama waktu paparan asap rokok pada kualitas spermatozoa.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FMIPA UNS Surakarta pada bulan Januari – Maret 2024. Alat penelitian mencakup kandang pemeliharaan, kandang perlakuan, timbangan digital, peralatan pengamatan kualitas spermatozoa, peralatan pembuatan suspensi spermatozoa, dan peralatan dokumentasi. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) galur Swiss. Rokok kretek yang digunakan berasal dari rokok kretek Gudang Garam Merah. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 5 kali pengulangan. Perlakuan paparan asap rokok dilakukan selama 21 hari. Kemudian, sampel spermatozoa diambil dari cauda epididymis mencit. Data yang didapatkan berupa persentase dari viabilitas spermatozoa, persentase motilitas spermatozoa, dan morfologi spermatozoa yang akan dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANOVA) dan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test).

Kata Kunci : asap rokok, spermatozoa, Mus musculus

5312.2024 SKRINNING DAN UJI AKTIVITAS SEPULUH TANAMAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI TABIR SURYA SERTA UJI KEAMANAN TERHADAP KULIT TIKUS JANTAN

2024-10-09T05:00:07+00:00

5322.2024 UJI IRITASI DARI SEPULUH TANAMAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI TABIR SURYA

2024-10-09T05:01:19+00:00

5375.2024 FORMULASI GEL EKSTRAK BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk) SEBAGAI ANTIBIOFILM PADA INFEKSI ULKUS KAKI DIABETIKUM

2024-11-15T01:17:49+00:00

FORMULASI GEL EKSTRAK BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk)

SEBAGAI ANTIBIOFILM PADA INFEKSI ULKUS KAKI DIABETIKUM

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Eka Septiana Rahayu1

email: ekaseptiana592@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Diabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan salah satu komplikasi diabetes

mellitus (DM) yang dapat ditemukan infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit

yang paling dalam di kaki akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri

perifer. Penyakit ulkus kaki diabetikum sangat sulit untuk disembuhkan dikarenakan

keberadaan biofilm. Biofilm menjadi salah satu pencetus luka peradangan dan penyebab

menurunnya bahkan gagalnya efek terapi obat. Sediaan farmasi gel adalah sediaan

topikal setengah padat yang nyaman digunakan karena menciptakan lingkungan lembab,

dingin dan daya serap yang baik pada kulit serta mudah dicuci dengan air. Bahan alami

sediaan gel adalah bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk) yang tumbuh di

wilayah Borneo (Kalimantan).

Tujuan: Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas penghambatan

antibiofilm dari tanaman bajakah tampala terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan

untuk mengetahui efektivitas sediaan gel ekstrak bajakah tampala sebagai antibiofilm

pada infeksi ulkus kaki diabetikum.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan magnetic stirrer untuk membuat

sediaan gel, kemudian dilakukan uji antibofilm dengan metode dilusi menggunakan plate

wells 96 dan microplate reader dengan panjang gelombang 620 nm untuk menentukan

persentase hambatan dan menentukan MBIC50 untuk melihat kadar hambat minimum

antibiofilm dan dilakukan uji in vivo.

Hasil: Pada konsentrasi 1%, 0,5%, 0,25% dan 0,125% persentase berada diatas 50%,

yang menunjukan bahwa adanya penghambatan yang relatif besar terhadap biofilm

Pseudomonas aeruginosa. Maka didpatkan kadar hambat minimum biofilm (MBIC50)

adalah konsentrasi 0,25% dengan persentase hambatan 52,35%. Aplikasi topikal

dengan obat kloramfenikol secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka

dibandingkan dengan kelompok yang diobati dengan gel ekstrak bajakah tampala. Luka

sembuh sebagian pada kelompok yang diobati dengan gel ekstrak bajakah tampala

sedangkan kelompok yang diobati dengan antibiotik kloramfenikol menunjukkan

penyembuhan luka yang baik.

Kata Kunci: Gel, Pseudomonas aeruginosa, Bajakah Tampala, Antibiofilm

5401.2024 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI AIR PERASAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Streptococcus pyogenes

2024-11-15T01:52:48+00:00

5402.2024 POTENSI MAJAPAHIT (Aegle marmelos) SEBAGAI ADJUVAN TERHADAP EFEKTIVITAS CISPLATIN DALAM PENGOBATAN KANKER OVARIUM (SKOV3)]

2024-11-15T01:53:31+00:00

5430.2024 Pengaruh Pemberian Tepung Stroberi Terhadap Profil Lipid, Malondialdehid, Berat Badan, dan Massa Lemak Viseral pada Tikus Model Obesitas

2024-12-23T02:19:42+00:00

5408.2024 Perbandingan Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) dengan Buah Bidara (Ziziphus mauritiana L.) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti

2024-12-30T15:59:09+00:00

5424.2024 UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAUN MANGROVE (Rhizophora apiculata) TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti

2024-12-30T16:07:23+00:00

5461.2024 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL MESOKARP SEMANGKA MERAH (Citrullus lanatus) PADA TIKUS (Rattus norvegicus) WISTAR JANTAN MODEL DIABETES MELITUS TIPE 2

2025-01-08T09:53:00+00:00

5252.2024 Ekstraksi Hijau Peppermint sebagai Antibakteri dalam Hydrogel-thermosensitive untuk Penyembuhan Luka Diabetes : Optimasi Uji In Silico, In Vitro, dan In Vivo

2024-06-23T13:21:59+00:00

5244.2024 Efektivitas Sediaan Topikal Kombinasi Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Ikan Gabus (Channa striata) Dalam Pengobatan Luka Insisi Tikus Diabetes

2024-06-22T07:54:02+00:00

5254.2024 Alginate/Collagen Hydrogel Containing Calcium from Eggshell Waste as A Potential Diabetic Foot Ulcer Wound Dressing

2024-06-22T08:04:12+00:00

5263.2024 Uji Hepatoprotektor Ekstrak Temulawak, Kulit Manggis, Benalu Teh, dan Kombinasinya Secara Preklinik

2024-08-13T11:46:08+00:00

5283.2024 Potensi Larvasida Alami Mikroemulsi Berbasis Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum L) terhadap Vektor Demam Berdarah Dengue

2024-08-16T06:44:24+00:00

5276.2024 Inovasi Sediaan Self Nanoemulsifying Drugs Delivery Sistem (SNEDDS) Fraksi Etil Asetat Madu Kelulut (Trigona sp) Sebagai Antihiperglikemis Pada Mencit

2024-09-10T03:55:56+00:00

Madu kelulut memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai antikanker, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes, dan berbagai manfaat lainnya. Fraksi Etil Asetat madu kelulut adalah konstituen yang tidak larut dalam air karena sifatnya yang semi polar dan oleh karena itu diformulasikan ke dalam sediaan SNEDDS (Self Nanoemulfiying Drug Delivery System) untuk meningkatkan penyerapan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan SNEDDS fraksi etil asetat madu kelulut dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit. Metode pembuatan SNEDDS menggunakan VCO sebagai fase minyak, Tween 80 sebagai surfaktan, dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan dan fraksi madu kelulut dengan 3 volume yang berbeda dan akan dilakukan pengujian waktu emulsifikasi, uji transmittan dan uji PSA. Selanjutnya SNEDDS akan diujikan ke mencit dan dilihat penurunan kadar gula darah puasa, setelah diinduksi dan setelah diberi perlakuan. Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai alternatif terapi untuk diabetes. Selain itu, penelitian ini juga memberikan dasar ilmiah untuk pengembangan produk kesehatan berbasis madu kelulut yang diformulasikan dalam sistem penghantaran obat nanoemulsi.
Kata kunci : Madu Kelulut, SNEDDS, Diabetes, Tween 80, PEG 400, VCO

5282.2024 NANO EMULSI BERBASIS JAMUR MATA SAPI (Calostoma Sp) SEBAGAI AGEN ANTIKOLESTEROL DAN PENINGKATAN SENSITIVITAS INSULIN PADA PASIEN DM TIPE II

2024-09-10T03:59:09+00:00

Profil lipid yang tidak normal memiliki hubungan terjadinya faktor resiko penyakit kardiovaskular yang menyebabkan infark miokard atau penyakit jantung koroner. Seseorang dapat terkena faktor risiko atau risiko penyakit kardiovaskular (PKV) dalam 10 tahun kedepan atau dikenal dengan penyakit Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) yaitu adanya bukti klinis pasien diabetes melitus dengan hiperkolesterolemia. Jamur mata sapi (Calostoma insigne) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid yang memiliki efektifitas menghambat kadar kolesterol dengan mekanisme kerja dalam mengurangi kadar kolesterol dan memiliki kemampuan dalam mengontrol kadar glukosa darah dengan cara menghambat GLUT 2 di mukosa usus. Belum adanya penelitian sebelumnya mengenai Calostoma insigne dalam jenis apapun terkhususnya jamur mata sapi khas Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Penggunaan nanoemulsi pada penelitian ini memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan bioavaibilitas, stabilitas produk dan efikasi terapeutik sediaan jamur mata sapi dalam meningkatkan kadar kolesterol dan meningkatkan sensitivitas sel beta pankreas secara in vivo.

5333.2024 SyzyHepatic Syrup: A Hepatoprotector from Syzgium polyanthum (Indonesian Bay Leaf) Extract to Prevent Further Liver Injury

2024-09-19T05:16:05+00:00

Indonesia adalah negara yang kaya akan tumbuhan yang mengandung metabolit sekunder sehingga harus dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Salah satu tumbuhan yang relatif mudah ditemukan adalah daun salam (Syzygium polyanthum). Metode penelitian ini menerapkan rancangan Randomized Pre- and Post-Test Control Group menggunakan sampel tikus jenis Afkir yang diinduksi dengan parasetamol, CMC Na, akuades, Hepamax, dan ekstrak daun salam dengan variasi hari yang berbeda. Berdasarkan hasil skrinning fitokimia, daun salam mengandung senyawa metabolit sekunder (flavonoid, alkanoid, saponin, tanin, dan steroid), sehingga daun salam berpotensi sebagai hepatoprotektor untuk mencegah penyakit hati. Penurunan kadar SGPT (ALT) dan SGOT (AST) masing-masing sebesar 1,16% dan 31,10% yang menunjukkan bahwa ekstrak daun salam berhasil mencegah penyakit hepatitis.

Kata kunci: skrinning fitokimia, metabolit sekunder, hepatoprotektor, ekstrak daun salam, hepatitis, SGPT, SGOT

5341.2024 Eksplorasi Potensi Antioksidan Ekstrak Etanol, Fraksi Heksana, Fraksi Etil Asetat, Fraksi Aseton, Fraksi Butanol, Fraksi Air Daun Senggugu (Rotheca serrata)

2024-09-20T04:20:21+00:00

5300.2024 EFEKTIVITAS SEDIAAN EMULSI EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PUTIH TELUR

2024-10-09T04:56:46+00:00

Latar belakang: Kulit manggis (Garcinia mangostana) mengandung beberapa senyawa aktif dengan khasiat tersendiri seperti senyawa xantone yaitu γ-mangostin dan senyawa flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi dengan menghambat enzim pro-inflamasi. Pengembangan sediaan emulsi dari kulit manggis (Garcinia mangostana) memiliki beberapa keunggulan, diantaranya dapat meningkatkan absorbsi, meningkatkan penetrasi obat, dan membantu mensolubilisasikan zat aktif yang bersifat hidrofobik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan efektivitas sediaan emulsi dari ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana) dan uji aktivitas antiinflamasi terhadap tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi putih telur. Metode: Emulsi dibuat dengan mencampurkan ekstrak kulit manggis, VCO, Tween 80, PEG 400, Methyl Parabens, dan Aquadest. Formula emulsi dibuat dengan perbandingan konsentrasi ekstrak kulit manggis 0,5%; 1%; 2% dengan kontrol positif natrium diklofenak 0,01% (b/v). Evaluasi emulsi terdiri dari pengamatan organoleptis, uji homogenitas, uji tipe emulsi, dan uji pH. Uji antiinflamasi pada tikus menggunakan metode udema buatan dengan menginduksi larutan putih telur 1% pada telapak kaki kiri tikus sebanyak 0,5 ml dan pemberian emulsi ekstrak kulit manggis. Pengukuran udem pada kaki tikus menggunakan Plotysmometer dengan raksa dilakukan tiap 1 jam selama 6 jam. Hasil: Hasil uji efektivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa formulasi 3 dengan konsentrasi ekstrak kulit manggis 2% memiliki aktivitas paling baik dengan dosis yang tinggi, sehingga dapat mempercepat penurunan udema pada kaki tikus. Pembahasan: Semakin besar dosis ekstrak kulit manggis yang digunakan, maka semakin efektif dalam menghambat udem pada kaki tikus. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa emulsi ekstrak kulit manggis memiliki efektivitas sebagai antiinflamasi yang ditunjukkan dengan penurunan volume udem kaki tikus secara signifikan.

Kata kunci: Inflamasi, antiinflamasi, ekstrak kulit manggis, emulsi

5309.2024 MODEL SEPSIS TIKUS JANTAN INDUKSI E.Coli INTRAPERITONEAL

2024-10-09T04:58:59+00:00

Perjalanan klinis yang komplek pada sepsis serta banyaknya komorbid yang
diderita pasien menyulitkan penelitian terapi farmakologis, suportif, juga intervensi pada kasus sepsis. Pendekatan klinis baru dan intervensi untuk kasus sepsis sebagian besar dilakukan pada hewan coba. Model hewan yang benar-benar relevan secara klinis tampaknya menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan terapi sepsis yang efektif. Penggunaan mencit atau tikus model sepsis praklinis merupakan metode yangpaling populer, karena dapat mengeksplorasi pentingnya peran substrat tertentu dalam
patogenesis sepsis (atau respons hewan septik untuk intervensi farmakologis).
Metode injeksi Lipopolisakardia (LPS) intra peritoneal untuk induksi hewan
coba sepsis tampaknya paling populer karena relatif mudah dalam pelaksanannya danlangsung memberikan efek. Akan tetapi tetapi model ini hanya tepat untuk proses sepsisakibat bakteri gram negatif. Proses infeksi akibat bakteri gram positif dipicu oleh superantigen, berbeda dengan LPS. Selain itu proses infeksi yang sesungguhnya dimulai dari invasi mikroorganisme melalui port the entry (oral, gastrointestinal,respirasi, saluran kemih, kulit, dll) meskipun kemudian bagian dari bakteri gram negatif yang menginduksi proses selanjutnya adalah LPS.
Alternatif induksi hewan coba sepsis lainnya adalah model induksi langsung
dengan bakteri hidup yang diberikan intra peritoneal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dosis bakteri hidup yang diinjeksikan intra peritoneal untuk dapat menginduksi kondisi sepsis pada hewan coba. Bakteri hidup yang digunakan adalah E.Coli. Biomaker sepsis yang diukur secara serial setelah induksi adalah Neutrofil dan Procalcitonin. Kerusakan organ dinilai dengan pemeriksaan histopatologis jaringan hepar dan ginjal.

5343.2024 PENGARUH KAFEIN KOPI TERHADAP PERUBAHAN HORMON KORTISOL, NEUROBEHAVIORAL, DAN GLIAL PADA TIKUS YANG TERPAPAR UNPREDICTABLE CHRONIC MILD STRESS (UCMS).

2024-10-17T10:30:40+00:00

Stres dapat memicu berbagai respons fisiologis dalam tubuh, termasuk aktivasi kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon kortisol. Kortisol, sebagai hormon glukokortikoid utama, memainkan peran penting dalam mengatur respons tubuh terhadap stres dengan memodulasi berbagai proses fisiologis, seperti metabolisme glukosa, tekanan darah, dan fungsi kekebalan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menilai pengaruh induksi kafein dari sediaan kopi terhadap hormon kortisol, neurobehavioral, dan glial pada tikus jantan. Dalam penelitian ini menggunakan kategori penelitian kuantitatif eksperimental semu dengan uji determinasi, uji hormon kortisol, uji histopatologi. Dua puluh tikus galur wistar (Rattus Norvegicius L.) usia enam minggu diinduksi stress dengan metode Unpredictable Chronic Mild Stress (UCMS) selama 14 hari. Tikus diambil darahnya dua kali sebelum dan sesudah induksi di hari ke-14 melalui retro-orbital (ROB) mata, dan dianalisis serum darahnya menggunakan alat instrumen ELISA, yang kemudian tikus dikorbankan untuk menambil organ kelenjar adrenal, dan lambung.

5353.2024 Inkoporasi Nanoemulsi Daun Kulim Dalam Formulasi Thermosensitiv Gel Sebagai Antibiofilm Pseoudomonas Aeruginosa Pada Infeksi Diabetic Foot Ulcur

2024-10-15T04:15:11+00:00

Kasus kejadian pada tahun 2021 sebanyak 537 juta orang dan diperkirakan bakal terus meningkat disetiap tahunnya menurut Internasional Diabetes Federation. Diabetic foot ulcer merupakan komplikasi diabetes kronis yang dapat menyebabkan amputasi. Infeksi ini disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, bakteri paling umum yang menjadi penyebab diabetic foot ulcer adalah Pseudomonas aeruginosa dengan persentase 16,6% secaraglobal. Secara total, tingkat prevalensi Pseudomonas aeruginosa pada infeksi diabetic foot ulcer di Asia sebesar 1,63% hingga 100%. Tujuan kami dalam penelitian ini untuk mengembangkan formulasi thermosensitive gel dari nanoemulsi ekstrak daun kulim sebagai antibiofilm Pseudomonas aeruginosa pada infeksi diabetic foot ulcer. Dalam penelitian ini daun kulim (Scorodocarpus borneensis) melalui uji metabolit sekunder terbukti mengandung flavanoid, tanin dan terpenoid. Uji antibakteri dalam penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram yang didapatkan hasil rata-rata hambatan yg terbaik sebesar 18 mm, dengan daya hambat biofilm waktu 24 jam sebesar 70,82% dan waktu 48 jam sebesar 80,32%. Formulasi nanoemulsi dibuktikan melalui uji PSA. Pada formulasi thermosensitive gel dilakukan evaluasi Tgel dan mendapatkan evaluasi terbaik yaitu pada formula Tgel 2 dengan daya sebar sebesar 5,92 cm, waktu lekat 1,86 detik, stabilitas pH 6, yang memiliki bentuk gel, berwarna hijau bening, dan memiliki bau khas daun kulim namun tidak terlalu tajam. Pada uji efektivitas Tgel secara in vivo terhadap tikus jantan galur wistar (Rattus norvigius) dilakukan selama 14 hari dengan pemantahuan kadar gula darah tikus untuk melihat efektivitas penyembuhan pada luka diabetic foot ulcur. Hewan uji dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif , kontrol positif, dan formula tgel 2.

5387.2024 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA MELATI (Jasminum sambac L.) DENGAN PELARUT CARBOXYL METHYL CELLULOSE (CMC), POLIETILEN GLIKOL (PEG), TWEEN TERHADAP MORTALITAS LARVA Anopheles aconitus

2024-11-15T01:34:20+00:00

5181.2024 DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF CARE MANAGEMENT PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD IR.SOEKARNO SUKOHARJO

2024-02-12T05:46:26+00:00

5182.2024 HUBUNGAN HEALTH BELIEF MODEL DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS BAKI

2024-02-12T05:46:40+00:00

5183.2024 Hubungan Kadar HB, LILA, dan Usia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di Puskesmas Baki

2024-02-12T05:46:52+00:00

5185.2024 Efektivitas Pengobatan pada Pasien Hipotiroid Rawat Jalan di Rumah Sakit X Kota Samarinda.

2024-02-12T05:47:14+00:00

Hipotiroid merupakan salah satu gangguan endokrin yang ditandai dengan kurangnya produksi hormon tiroid. Hipotiroid adalah penyakit kronis yang apabila tidak diobati dengan tepat akan akan meninggalkan gejala sisa jangka panjang termasuk peningkatan angka kematian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi meliputi pasien hipotiroid rawat jalan periode 2020-2023, pasien hipotiroid dengan/tanpa komorbid sedangkan kriteria ekslusi meliputi pasien dengan data rekam medis tidak terbaca jelas/lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien dan profil pengobatan, mengetahui efektivitas pengobatan serta mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan efektivitas pengobatan hipotiroid rawat jalan di Rumah Sakit X Kota Samarinda.

5186.2024 Model E-Kredensial Syariah Sebagai Evaluasi Kompetensi Perawat

2024-02-12T05:47:26+00:00

Assalamu'alaikum wr.wb

Kami kirimkan berkas persyaratan untuk mendapatkan surat izin Etichal Clearance

Sebelumnya Kami ucapkan banyak terima kasih

Wassalamu'alaikum wr wb

5189.2024 Kompetensi Kolaborasi Mahasiswa Kesehatan Dalam Memberikan Penyuluhan Kesehatan Ketika Mengikuti Pendidikan Interprofesi Di Komunitas

2024-02-12T05:47:40+00:00

5187.2024 Gambaran self care management pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas kalijambe sragen

2024-03-09T04:32:34+00:00

A. Latar Belakang

Hipertensi dapat diderita oleh semua orang baik dewasa maupun lansia. Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi apabila setelah melakukan banyak aktivitas dan dilakukan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau diastolic ≥90 mmHg setelah dilakukan dua kali pengukuran (Subrata & Wulandari, 2020). Kondisi peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah secara kronis, terjadi karena jantung bekerja sangat cepat untuk mengedarkan darah yang digunakan supaya melengkapi kebutuhan oksigen dan nutrisi (Elvira & Anggraini, 2019).
Hipertensi terbagi dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer atau esensial penyebabnya masih belum diketahui secara detail, sedangkan hipertensi sekunder sendiri penyebabnya karena adanya penyakit dari beberapa organ lain (Widiyani et al., 2020). Tekanan darah tinggi yang tidak dapat terkontrol dengan baik akan menimbulkan komplikasi jangka panjang yaitu plak ateroskleritik diarteri serebral dan dapat menyebabkan oklus arteri, kerusakan iskemik maupun stroke (Ekawati et al., 2021).

B. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang tersebut, maka merumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana gambaran Self Care Management Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe Sragen?“
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Bagaimana gambaran Self Care Management Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan karakteristik responden penderita hipertensi meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat merokok.
b. Mendiskripsikan self care management penderita hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe Sragen
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi profesi perawat
Diharapkan perawat dapat mengerti dan meningkatkan pengetahuan perawat Self Care Management sehingga bisa mengaplikasikan dalam melakukan setiap tindakan dan memberikan informasi pada penderita hipertensi.
2. Bagi institusi pendidikan keperawatan
Mampu menjadi masukan atau tambahan wawasan dalam pengembangan ilmu keperawatan tentang Perilaku Self Care Management pada penderita hipertensi.
3. Bagi masyarakat
Diharapkan bisa menjadikan sebagai masukan inforrnasi dan memberikan tambahan ilmu, pegetahuan, dan wawasan tentang masalah Self Care Management khususnya pada penderita hipertensi.

Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Penelitian deskriptif dilakukan untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang keadaan secara objektif. Desain penelitian yaitu menggunakan
observasional dimana peneliti tidak memberikan tindakan intervensi. Metode
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional
dimana data diambil secara langsung di puskesmas kalijambe

5193.2024 Hubungan Perilaku Self Management Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Gatak

2024-03-09T04:33:08+00:00

5194.2024 IMPLEMENTASI ISBAR SEBAGAI EVALUASI PROSES TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN (NURSING HANDOVER) DI RUANG RAWAT INAP

2024-03-09T04:33:46+00:00

5197.2024 Hubungan Self Care Management dengan Kualitas Hidup Lansia Anggota Prolanis di Puskesmas Grogol Sukoharjo

2024-03-09T04:34:29+00:00

Lanjut usia (Lansia) menjadi bagian dari fase akhir dari proses kehidupan setiap manusia. Pada saat ini jumlah lansia di dunia semakin meningkat. Menurut (Kemenkes RI, 2022) populasi dunia yang berumur >i65 tahun mencapai 771 juta tahun 2022 atau tiga kali lipatnya dari jumlah tahun 1980 (258 juta). Populasi lansia diperkirakan mencapai 994 juta ditahun 2030 dan 1,6 miliar ditahun 2050. Akibatnya, ditahun 2050 akan ada lebih dari dua kali lipat orang berumur >65idi dunia.

Bertambahnya jumlah lansia tentunya menimbulkan permasalahan, terutama dalam hal kesehatan dan kesejahteraan lansia. Permasalahan tersebut diantaranya penurunan kesehatan fisik, psikologis, dan sosial. Menurunnya Kesehatan fisik pada lansia akan mempengaruhi lansia pada tahap rentan terhadap gangguan penyakit. Penyebabnya karena berkurangnya imun tubuh atau daya tahan tubuh terhadap efek dari luar sehingga dapat menurunkan beberapa fungsi sistem dalam tubuh. Beberapaipenyakit yangisering terjadi pada lansia diantaranya hipertensi dan diabetes melitus yang merupakan penyakit yang tidak menular. Penyakit tidakimenular menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat terutama lansia karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi secara global. Apabila jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadiidalam jangka waktuiyang panjangimaka bisa dikategorikan sebagai penyakit kronis.

Penyakit kronis adalah kondisi medis yang memiliki gejala yang bertahan lama dan merupakan masalah kesehatan paling umum yang berdampak hingga kematian di seluruh dunia (Febriawati et al., 2023). Berdasarkanidata WHO Penyakit kronis mencapai 70% dari kematian di dunia. Gaya hidup yang berubah, konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kolesterol, merokok, dan tingkat stres yang tinggi adalah penyebabnya. Pada tahun 2030, diperkirakan 150 juta orang akan menderita penyakit kronis. Penyakit hipertensi dan diabetes militus adalah beberapa penyakit kronik yang paling sering menyebabkan kematian.

Pada tahun 2008, penyakit kronis menjadi penyebab kematian sebesar 36% di seluruh dunia, dan pada tahun 2018, penyakit kronis menjadi penyebabiutama kematian di Inndonesia (Kemenkes RI, 2018). Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dibuat oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan untuk menanggapi tingginya kasus penyakit kronis. Prolanis hanya menangani dua jenis penyakit ini: hipertensi dan diabetes tipe 2 (BPJS, 2014). Data yang dirilis pada tahun 2018 oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengalami hipertensi. Angka tersebut diprediksi akan meningkat setiap tahun dan akan mencapai i1,5 miliar iorang ipada itahun i2025, dengan i10,44 juta kematian akibat dari komplikasi hipertensi (WHO, 2018). Hasil Riskesdas tahun 2022, dari beberapa penyakit kronis di Indonesia, hipertensi menempati proporsi terbesar dari semua penyakit kronis yang tidak menular yaitu sebesar 76,5 persen. Sedangkan proporsi terbesar kedua adalah diabetes melitus sebesar 10,7 persen. (Riskesdas Jawa Tengah, 2022). Data kemenkes 2022, jumlah penduduk yang menyandang penyakit diabetes mellitus pada tahun 2021 sekitar 537 juta orang. Jumlah ini diperkirakaniakan meningkat menjadi 643 juta padaitahun 2030 dan 783 jutaipadaitahun 2045. Pada populasi ini, diabetes juga menyebabkan angka kematian yang tinggi, dengan lebih dari 6,7 juta penduduk berusia 20 hingga 79 tahun yang menderita diabetes (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022).

Prevalensi penyakit tidak menular tahun 2022 di kabupaten sukoharjo sebanyak 263.830 penderita hipertensi dan 17.547 penderita diabetes melitus. Di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 puskesmas. Dari 12 puskesmas, prevalensi penderita diabetes melitus dan hipertensi yang paling tinggi terdapat pada Puskesmas Grogol dengan jumlah penderita hipertensi sebanyak 35.344 dan diabetes melitus sebanyak 2.351 penderita (Dinkes Sukoharjo, 2022). Adanya penyakit hipertensi dan diabetes melitus seringkali menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat berujung pada kematian dan kesakitan. Dengan komplikasi tersebut kemungkinan besar akan mengganggu kualitas hidup pada lanjut usia. Olehikarena itu, diperlukaniperhatian khusus untukimencegah dan mengelola penyakit ini dengan benar sehingga berbagai komplikasi dapat dihindari setelah terdiagnosis.

Kualitas hidup didefinisikan sebagai pencapaian kehidupan manusia ke tingkat yang diinginkan atau ideal. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk termasuk lanjut usia diperlukan penatalaksaan yang efektif dan efisien berupa management perilaku perawatan diri (self care management) untuk meminimalkan komplikasi (Kemenkes, 2019). Self care management merupakan kemampuaniuntuk mengatur, mengubah, dan mempertahankaniperilaku yangiefektif secara mandiri (Murni et al., 2023). Menurut (Ida Suryawati et al., 2023) terdapat efek positif yang signifikan terhadap 60 responden terkait dengan self care management denganikualitas hidup lansiaiyang mengalamiihipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Antara Aceh Utara. Semakinitinggi self care management yang dilakukan maka semakinibaik pula kualitas hidup penderita hipertensi, sebaliknya semakin rendah self care management yang dilakukan makaisemakin buruk kualitas hidup penderita hipertensi. Hasil ini sama dengan penelitian (Asnaniar, 2019) bahwa terdapat hubungan antara self care dengan kualitasihidupipada pasien diabetes melitus di Puskesmas Antang Makassar dengan nilai p = 0.000.

Puskesmas adalahifasilitas kesehatan pertama yang berperan dalam pelaksanaan Prolanis. Dalam menjalankaniprogram ini, peran mereka sebagai pusat pelayanan berjenjang BPJS Kesehatan sangatlah penting. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Indonesia sebanyak 10.374 unit pada tahun 2022, naik 0,80% dari 10.292 unit pada tahun sebelumnya, dan memainkan peran penting dalam pencegahan dan deteksi dini PTM. Di Jawa Tengah, Puskesmas Grogol, yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, adalah salah satu puskesmas yang menyelenggarakan prolanis.

Berdasarkan data hasilistudi pendahuluanipada bulan Desember 2023 di Puskesmas Grogol Sukoharjo, didapatkan hasil bahwa di wilayah Puskesmas Grogol jumlah anggota prolanis mencapai 575 jiwa dengan lansia sebanyak 288 jiwa. Salah satu kegiatan prolanis disana meliputi Konsultasi dengan dokter, edukasi, senam dan pemantauan status kesehatan yang dilakukan setiap bulan pada tanggal 13. Untuk Reminder SMS gateway dilakukan petugas puskesmas ketika akan dilakukan pemeriksaan bulanan. Namun, karena kurangnya sumber daya manusia, kegiatan home visit tidak dilakukan. Hasil wawancara dengan beberapa anggota prolanis menunjukkan bahwa kabanyakan dari mereka memiliki gaya hidup yang buruk seperti merokok, minum kopi berlebihan, makan makanan cepat saji, asin dan manis.

Berdasarkan hasil yang sudah dipaparkan serta tingginya prevalensi penyakit kronis di Puskesmas Grogol. Sebagai upaya untuk mencegah komplikasi yang lebih lanjut dari penyakit hipertensi dan diabetes mellitus, penelitiitertarik untuk melakukanipenelitian tentang “Hubungan antara Self Care Management denganikualitas hidup lansia anggota prolanis di Puskesmas Grogol Sukoharjo”.

5202.2024 Untuk skripsi/theses/Desertasi dengan subjek uji Manusia

2024-03-30T04:52:13+00:00

5213.2024 PENGARUH PENERAPAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL MODIFIKASI TERHADAP KINERJA KEPERAWATAN DAN KEPUASAN PASIEN

2024-03-30T05:09:40+00:00

5188.2024 HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGOBATAN DENGAN SELF STIGMA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO

2024-04-01T02:37:48+00:00

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang paling sering menyerang paru-paru dan disebabkan oleh sejenis bakteri. Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan global dengan jutaan kasus baru yang terjadi setiap tahunnya. Self stigma adalah sebuah kondisi di mana individu menginternalisasi stigma dari masyarakat (public stigma) ke dalam dirinya. Berdasarkan data yang telah ditemukan, lama pengobatan adalah faktor-faktor yang mungkin memiliki pengaruh terhadap tingkat self stigma pada penderita TB paru. Sehingga pada penelitian ini akan mencoba mengidentifikasi kembali apakah terdapat hubungan antara lama pengobatan dengan tingkat self stigma pada penderita tb paru di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

5191.2024 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

2024-04-01T02:39:49+00:00

https://docs.google.com/document/d/1OQSIMUbBIrklWUYYMCDhIzENX0NaM3J5/edit?usp=drive_link&ouid=115359392066023100589&rtpof=true&sd=true

5192.2024 Pengalaman Psikososial Penderita Tuberkulosis Paru Selama Menjalani Program Pengobatan

2024-04-01T02:40:44+00:00

5198.2024 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Penyandang Hipertensi Tentang Self Management di Wilayah Puskesmas Kartasura Sukoharjo

2024-04-01T02:41:35+00:00

Judul Penelitian yang saya ajukan "Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Penyandang Hipertensi Tentang Self Management di Wilayah Puskesmas Kartasura Sukoharjo"

Rumusan Masalah pada penelitian saya yaitu "Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang self-management terhadap tingkat pengetahuan pada penyandang Hipertensi di wilayah Puskesmas Kartasura Sukoharjo?”

Tujuan Penelitian saya yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh pada pendidikan kesehatan tentang self-management terhadap tingkat pengetahuan penyandang hipertensi di wilayah Puskesmas Kartasura Sukoharjo.

5199.2024 Hubungan antara dukungan keluarga dengan harga diri pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kabupaten sukoharjo

2024-04-01T02:41:58+00:00

Penyakit Tuberculosis Paru merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan dengan jangka waktu yang, mengalami gejala yang timbul, banyak masyarakat memandang tuberculosis penyakit yang memalukan. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada harga diri, penderita merasa tertekan, terisolasi, dan dikucilkan, bahkan ada yang memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sehingga peran dukungan keluarga sangat penting dalam mendorong pasien TB paru untuk mingkatkan harga diri, harapan dan kualitas hidup seorang penderita tuberculosis. Oleh karena itu penting untuk diteliti hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada penderita Tuberculosis Paru.

5206.2024 manajemen keperawatan holistik sebagai strategi penurunan kecemasan pada pasien hemodialisis

2024-05-06T02:42:03+00:00

5208.2024 Faktor Prediktor Penyebab Length of Stay (LOS) Pada Pasien DM Neuropati

2024-04-01T02:50:29+00:00

Faktor Prediktor Penyebab Length of Stay (LOS)

Pada Pasien DM Neuropati

Abstrak

Masalah penelitian: Diabetes melitus menjadi masalah umum kesehatan masyarakat dimana terjadi peningkatan terus-menerus baik di dunia, negara maju ataupun negara berkembang. Komplikasi kronis yang banyak terjadi pada penderita diabetes adalah neuropati diabetic seperti infeksi berulang, ulkus yang tidak kunjung sembuh dan amputasi jari atau kaki. Komplikasi neuropati akan memperpanjang proses perawatan sehingga akan mempengaruhi lama rawat inap pasien. Kondisi neuropati pad DM Tipe 2 akan membutuhkan waktu lebih lama dalam proses penyembuhan.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Faktor Prediktor Penyebab Length of Stay (LOS) Pada Pasien DM Neuropati.

Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptive correlation. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah pasien DM Neuropati. Sampel diambil dengan teknik Sampling Insidental atau Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pengumpulan data penelitian ini dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji regresi linier.

Kata Kunci : DM Neuropati, Length Of Stay , faktor

5211.2024 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT BURNOUT PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

2024-04-01T02:52:50+00:00

Masalah penelitian: Burnout merupakan sindrom psikologis yang terdiri dari kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian pribadi. Beberapa peneliti berpendapat bahwa burnout sebenarnya merupakan salah satu bentuk depresi. Kelelahan atau disebut juga dengan burnout syndrome adalah respon kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja dan situasi pekerjaan yang menuntut secara emosional. Burnout adalah suatu kondisi yang dipicu oleh kerentanan berkepanjangan terhadap stres di tempat kerja. Hal ini menimbulkan banyak biaya bagi organisasi dan karyawan itu sendiri. Sindrom burnout adalah fenomena pekerjaan yang muncul dari tantangan dalam mengelola stres emosional kronis, yang merupakan isu yang berkembang di industri perawatan kesehatan, khususnya keperawatan. Sindrom ini ditandai dengan kombinasi tiga dimensi: kelelahan emosional, depersonalisasi, dan rendahnya pencapaian professional

Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat burnout pada perawat di rumah sakit.

Metode penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik observasional. Penelitian ini menggunakan cross sectional yang berarti pengumpulan data dilakukan pada waktu yang bersamaan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien di ruang rawat inap. Penelitian akan dilakukan di rumah sakit panti waluyo solo, sampel pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja dirumah sakit panti waluyo solo..Pengumpulan data penelitian ini dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji regresi linier.

Kata Kunci : Burnout, perawat, Burnout Syndrom, Kelelahan

5209.2024 Gambaran Pantangan dan Anjuran Ibu Hamil Terhadap Keyakinan Budaya Suku Jawa Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak

2024-04-01T02:54:25+00:00

Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nantikan, tetapi juga dapat menjadi saat kegelisahan dan keprihatinan. Bagi masyarakat Madura mitos sudah diyakini kebenarannya, Kadang kala kepercayaan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai medis modern, sehingga mengakibatkan permasalahan kesehatan pada ibu hamil pada masa kehamilan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengalaman ibu hamil dalam perawatan kehamilan berbasis budaya Madura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis survei, Metode kualitatif dengan jenis survei lebih mengutamakan untuk mengamati fenomena alam atau sosial yang terjad didasarkan pada perspektif dan pengalaman yang diteliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam. Teknik analisa data pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan.
Kesimpulan pada penelitian Masyarakat desa mayoritas lebih mempercayai dukun beranak untuk memeriksakan kehamilan dari pada bidan desa. Ada mitos yang dipercaya dan tidak ada mitos yang dipercaya, seperti tidak boleh melilitkan handuk dileher, jika hal tersebut dilakukan maka dipercaya tali pusar akan melilit bayi yang akan membahayakan bayi yang ada didalam kandungan. Sebagian besar masyarakat desa Pegantenan meyakini bahwa jika tidak mengikuti semua proses ritual kehamilan akan mendatangkan musibah yang menimpa ibu dan bayi didalam kandungan, ritual merupakan salah satu kebiasaan yang masih sangat erat dalam kebudayaan Madura. Sebagian besar masyarakat desa Pegantenan meyakini bahwa jika tidak mengikuti semua proses ritual kehamilan akan mendatangkan musibah yang menimpa ibu dan bayi didalam kandungan, ritual merupakan salah satu kebiasaan yang masih sangat erat dalam kebudayaan Madura.

Kata kunci : Budaya Jawa, Pengalaman, Perawatan Kehamilan

5214.2024 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Stunting Pada Calon Pengantin Wanita di Kecamatan Kesugihan

2024-04-01T02:57:24+00:00

5215.2024 Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Jumlah Konsumsi Sayur dan Buah pada Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta

2024-04-01T02:58:17+00:00

5216.2024 Hubungan Citra Tubuh (Body Image) dengan Kebiasaan Makan dan Indeks Massa Tubuh Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta

2024-04-01T02:59:17+00:00

5219.2024 HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI, INTERAKSI SOSIAL, DAN KESEPIAN DENGAN KECANDUAN GAME ONLINE PADA REMAJA

2024-04-01T03:00:45+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kontrol diri, interaksi sosial, dan kesepian dengan kecanduan game online pada remaja. Penelitian ini menggunakan subjek siswa di SMP di Kota Solo. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif, dengan alat pengumpulan data berupa skala psikologi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Non-probability sampling dengan teknik purposive sampling . Peneliti menggunakan teknik purposive sampling agar sampel penelitian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasional dengan metode regresi berganda. Sebelum melakukan uji korelasi, dianalisis menggunakan uji asumsi yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan keseluruhan data diuji dengan menggunakan bantuan program IBM Statistic Product and Service Sollution (SPSS) versi 26.0 for window.

5222.2024 HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM DAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA MAHASISWI GIZI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2024-04-01T03:06:39+00:00

5224.2024 Hubungan Asupan Protein dan Tingkat Depresi dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa di Wilayah Sukoharjo

2024-04-01T03:08:24+00:00

5225.2024 Hubungan Asupan Vitamin C dan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa di Wilayah Sukoharjo

2024-04-01T03:09:05+00:00

5228.2024 Analisis Hubungan Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Instalasi Pelayanan Rawat Inap Di RSIA Restu Ibu Sragen

2024-06-25T01:48:33+00:00

5226.2024 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

2024-04-01T03:12:03+00:00

5201.2024 Hubungan penerapan hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian stunting pada anak balita dipuskesmas sawit 1 kabupaten boyolali

2024-04-01T04:54:27+00:00

5240.2024 Mediasi Orang Tua Muslim Terhadap Penggunaan Internet Anak di Indonesia dan Perspektif Anaknya (Muslim Parents’ Mediation of Children’s Internet Use in Indonesia and Their Children’s Perspective)

2024-07-09T09:00:31+00:00

5239.2024 PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INTENTION TURN OVER PERAWAT

2024-05-11T05:02:07+00:00

5236.2024 OPTIMASI SUHU DAN SIKLUS REAKSI BERANTAI POLIMERASE GEN catP Salmonella typhi MENGGUNAKAN miniPCR

2024-07-09T08:55:26+00:00

5235.2024 HUBUNGAN PRENATAL CLASS TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS KARTASURA

2024-06-23T00:19:18+00:00

5234.2024 Pengetahuan Ibu Mengenai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Jarum Kabupaten Klaten

2024-06-23T13:24:05+00:00

5233.2024 HUBUNGAN PERSEPSI BEBAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA

2024-06-24T23:06:12+00:00

5232.2024 Analisa Pelaksanaan Komunikasi Efektif SBAR di Instalasi Rawat Inap RS Khusus

2024-05-11T05:09:13+00:00

5231.2024 HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KOPI DAN TEH TERHADAP KEJADIAN GASTROESHOPAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) PADA MAHASISWA

2024-05-11T05:10:19+00:00

5230.2024 Studi Kasus : Guru Pelaku Pelecehan Seksual

2024-06-23T13:19:15+00:00

5229.2024 Hubungan sarapan pagi terhadap prestasi belajar di SMA AL Islam 1 Surakarta

2024-05-11T05:11:37+00:00

5203.2024 PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTROL TOTAL PADA PENDERITA KOLESTEROL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI

2024-05-11T05:12:58+00:00

Latar Belakang: Ketika kadar kolesterol tinggi dalam tubuh maka dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan senam aerobik low impact. Senam aerobik Low impact adalah gerakan senam yang gerakannya tidak keras dan dipadukan dangan irama musik sehingga cocok untuk penderita kolesterol tinggi. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam aerobik low impact dalam menurunkan kadar kolesterol total di dalam darah pada penderita hiperkolesterolemia. Metode: Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan rancangan pretest and posttest design without control. Total 33 peserta dipilih menggunakan pengambilan sampel acak untuk mengetahui efek senam aerobik low impact dalam menurunkan kadar kolesterol total pada penderita hiperkolesterolemia. Survei dilakukan sebelum dan sesudah memberikan senam aerobik low impact. Instrumen studi menggunakan kuesioner. Pengumpulan data melibatkan pengecekan kadar kolesterol total dalam darah pada penderita kolesterol sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam aerobik low impact. Metode statistik yang digunakan adalah tes Wilcoxon Signed Ranks untuk analisis data.

5245.2024 EXPERIENCES OF STUDENT WHO HAVE SUICIDE IDEAS: Qualitative Phenomenological Study with Interpretative Phenomenological Analysis

2024-06-25T01:41:13+00:00

5242.2024 Hubungan antara Ketahanan Pangan Rumah Tangga dengan Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U dan IMT/U di Daerah Rawan Banjir Kota Surakarta

2024-06-22T07:52:00+00:00

5241.2024 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI BERDASARKAN IMT/U PADA REMAJA DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

2024-08-30T03:23:53+00:00

5246.2024 PENGARUH PRENATAL CLASS TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL

2024-06-22T07:55:05+00:00

Kehamilan merupakan peristiwa penting dan momen tak terlupakan dalam kehidupan wanita, meski dikaitkan dengan banyak perasaan positif, juga bisa menjadi salah satu peristiwa paling menegangkan. Menurut WHO, (World Health Organization, 2019), menyatakan sebanyak 12.230.142 ibu hamil di dunia terbukti mempunyai masalah saat memasuki trimester III dalam persalinan diantaranya 30% mengalami masalah kecemasan pada saat proses persalinan. Untuk mengurangi terjadinya dampak buruk dari kecemasan maka diperlukan penanganan yang tepat. Kelas ibu hamil adalah salah satu cara dalam menaikan rasa pengetahuan diri untuk menurunkan kecemasan. Tujuan dari kelas ibu hamil adalah sebagai platform bagi ibu hamil untuk belajar bersama-sama dalam suatu pertemuan, dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan juga ketrampilan ibu-ibu terkait aspek kehamilan, persalinan, masa nifas, serta isu-isu mengenai KB setelah persalinan, mencegah komplikasi, perawatan BBL atau bayi baru lahir, dan juga melibatkan kegiatan fisik (senam) bagi ibu hamil. Namun, penelitian tentang kelas ibu hamil masih sangat sedikit yang membuktikan bahwa kelas ibu hamil dapat menurunkan kecemasan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Jenis penelitian kuantitatif, penelitian menggunakan rancangan Pra-Experimental dengan desain One Group Pre Test - Post Test Design. Subjek pada penelitian ini dilakukan dengan pengukuran kecemasan sebanyak 2 kali yaitu Pre - Post dilakukan kelas ibu hamil. Penelitian ini akan dilakukan di desa di wilayah kerja Puskesmas Gunungwungkal dengan responden yang berjumlah 69.

5247.2024 Hubungan Pengetahuan Pedoman Gizi Seimbang, Frekuensi Konsumsi Jajanan, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak

2024-06-22T07:55:51+00:00

5248.2024 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA JASA KLINIK KECANTIKAN

2024-06-22T07:56:32+00:00

In the context of beauty clinic services in Surakarta's cosmetics industry, this study examines how service quality and brand image influence consumers repurchase intentions, and how trust mediates this relationship. This study used a causal

quantitative research methodology to investigate the connections between service quality, brand image, customer trust, customer satisfaction, and repurchase intention. The sample consists of 160 participants from Ella Beauty Clinic. Key

variables are operationalized in this study, and data analysis is done using SmartPLS SEM (Partial Least Squares Structural Equation Modeling). The findings indicate that customer happiness does not have a direct impact on repurchase intentions, while customer trust has a considerable and favorable effect on repurchase intentions. Service quality has a beneficial effect on both customerhappiness and trust, but it does not have a direct impact on repurchase intentions. On the other hand, the perception of a brand greatly impacts the level of satisfaction, trust, and likelihood of making future purchases. Furthermore, the trust serves as an intermediary between the quality of service and the perception of the brand, influencing the likelihood of repeat purchases. In contrast, customer satisfaction does not mediate these effects. This study enhances the comprehension of customer behavior in the cosmetics sector by providing practical insights for improving service quality and establishing consumer trust, which in turn promotes loyalty and repeat purchases. The results highlight the significance of brand image in influencing how consumers perceive and intend to engage with beauty clinics

5249.2024 KOPING STRES PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN RUMAH TANGGA

2024-06-22T07:57:38+00:00

Akhir-akhir ini banyak media yang memberitakan tentang kekerasan yang dialami oleh sebagian wanita. Kekerasan yang dialami beberapa wanita berupa kekerasan verbal dan nonverbal baik kekerasan dalam rumah tangga maupun kekerasan seksual. BBC News (2021) mengabarkan bahwasanya riset yang dilakukan WHO mengatakan bahwasanya kekerasan yang dilakukan oleh pasangan merupakan bentuk pelecehan yang paling banyak dilaporkan. Kurang lebih 641 juta wanita mengaku pernah mendapat perlakuan kekerasan. Selain itu sebesar 6% wanita di seluruh dunia menyatakan bahwasanya telah diserang orang lain yang bukan merupakan suami ataupun pasangan. Menurut VOA atau Voice of America Indonesia (2023) mengabarkan bahwasanya kasus kekerasan pada perempuan di tanah air meningkat pada 2022 lalu. Kenaikan kasus kekerasan perempuan mencapai 32.000 kasus dibandingkan tahun 2021 yang mencapai jumlah 27.000 kasus. Menurut VOA data kekerasan tertinggi yakni kekerasan seksual dengan jumlah 14.174 korban kekerasan psikis sejumlah 11.230 korban, dan kekerasan fisik sejumlah 9.271 korban.

5250.2024 PENGALAMAN DEPRESI PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN RUMAH TANGGA

2024-06-22T07:59:05+00:00

Pengalaman Depresi pada Perempuan yang Mengalami Kekerasan Rumah Tangga dalam Studi Fenomenologi Tentang Pengalaman Hidup Perempuan yang Mengalami Kekerasan Kepala Keluarga dapat didefinisikan sebagai sejumlah emosi dan faktor mental yang muncul sebagai hasil dari situasi yang kronis dan berat seperti kekerasan di dalam rumah tangga. Depresi adalah kondisi mental yang melibatkan rasa sedih, tidak senang, kekecewaan, dan kemungkinan kehilangan minat atas kegiatan yang sebelumnya disenangi. Perempuan yang terlibat dalam kekerasan keluarga dapat mengalami depresi sebagai konsekutifnya dari tekanan, stres, dan perasaan banggaan yang kronis. Dalam studi fenomenologi tentang pengalaman hidup perempuan yang mengalami kekerasan kepala keluarga, pengalaman depresi dapat dilihat sebagai salah satu aspek penting yang mempengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup perempuan tersebut. Pemahaman lebih dalam tentang pengalaman depresi pada perempuan yang mengalami kekerasan rumah tangga dapat memberi pandangan yang lebih rapi dan membantu mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi dan mengatasi masalah kekerasan di dalam rumah tangga. Solusi yang dapat diambil termasuk peningkatan pemahaman masyarakat tentang kekerasan keluarga dan dukungan yang diberikan kepada perempuan yang mengalami situasi ini. Dukungan dapat berupa pemberian informasi tentang bantuan yang tersedia, pengajian tentang hak-hak dan kewajiban setiap individu dalam hubungan pernikahan, serta membangun jaringan komunitas yang memprihatinkan dan tahan terhadap kekerasan di rumah tangga.

adapun pertanyaan dari penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasikan atau mengagali secara mendalam fakto-faktor apa saja yang menyebabkan Perempuan korban kdrt mengalami depresi ? simtom-simtom depresi yang menonjol pada perempuan korban kdrt ? dan dampak yang diterima Ketika mengalami depresi ?.

5251.2024 Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Perilaku Menyisakan Makanan di MTsN 2 Surakarta

2024-06-22T08:01:42+00:00

5253.2024 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Upaya Pencegahan Komplikasi Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas Gambirsari

2024-06-22T08:02:36+00:00

5255.2024 Analisis Faktor yang berkontribusi pada kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Type D

2024-06-22T08:05:11+00:00

5256.2024 ANALISIS SEMANGAT KERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT TERHADAP PENERAPAN PATIENT SAFETY DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RS FITRI CANDRA WONOGIRI

2024-06-22T08:05:57+00:00

5261.2024 DUKUNGAN SOSIAL DAN HARGA DIRI TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS YANG DIMEDIATOR OLEH QUARTER LIFE CRISIS PADA WANITA DENGAN INFERTILITAS

2024-11-06T10:04:14+00:00

5258.2024 Identitas Sosial dan Keterlibatan Komunitas pada Kesejahteraan Subjektif dengan Penilaian Ulang Kognitif sebagai Mediator pada Otaku (Weeaboo)

2024-07-17T02:59:16+00:00

file yang dikirim adalh file gabungan dari semua syarat pengajuan kelayakan etik yang berisi proposal, formulir Ec, skala penelitian, dan bukti pembayaran

5272.2024 HUBUNGAN CULTURE SHOCK DENGAN STRESS KERJA PERAWAT INDONESIA USIA MUDA YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT JEPANG

2024-07-31T09:05:34+00:00

Tinggal di satu tempat karena suatu alasan dan kemudian berpindah ke tempat lain bersama perbedaan kebudayaan bisa menunjukan adanya culture schock bagi siapa saja. Pindah ke lingkungan baru dapat menyebabkan culture shock, sehingga secara alami kita mencoba berasimilasi atau beradaptasi dengan budaya lingkungan baru. Ini mungkin merupakan kejutan bagi budaya baru. Culture Shock juga sering dianggap sebagai penyebab stress kerja yang berdampak pada penurunan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan culture shock dengan stress kerja perawat Indonesia usia muda yang bekerja di rumah sakit Jepang. Penelitian ini dilakukan di dibeberapa rumah sakit Jepang, yang mana terdapat perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit tersebut. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret sampai April 2024. sampel yang digunakan sebanyak 65 perawat Perawat Indonesia yang saat ini bekerja di Jepang. Metode penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan metode analytic correlation. instrument penelitian ini menggunakan Culture shocke sebanyak 20 item dan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) sebanyak 30 item .

5267.2024 Strategi Penanggulangan Stress pada Tenaga Medis Rumah Sakit

2024-08-13T11:45:55+00:00

Rumah sakit sebagai lingkungan kerja bagi tenaga medis memiliki beban kerja yang besar, jadwal kerja yang kurang teratur, lingkungan kerja yang kurang suportif, serta tuntutan profesional dalam melayani pasien yang kompleks. Faktor-faktor ini berkontribusi pada tingkat stress yang tinggi di antara tenaga medis. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji lebih lanjur strategi penanggulangan stres pada tenaga medis yang lebih efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengeksplorasi pengalaman dan strategi tenaga medis dalam menghadapi stres d lingkungan kerja, (2) menganalisis efektivitas strategi penanggulangan stres, (3) memahami dampaknya terhadap kesejahteraan mental dan kualitas kerja, serta (4) menyusun rekomendasi praktis untuk meningkatkan strategi penanggulangan stres di rumah sakit.

Penelitian ini dilakukan di RS UNS dengan pendekatan kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga medis di RS UNS. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan convenience sampling. Penentuan kriteria informan dalam penelitian ini yaitu terdiagnosis mengalami stres dalam skala ringan, sedang, dan berat dengan instrumen Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Informan berusia minimal 18 tahun, berpendidikan S1 dibuktikan dengan STR dan SIP, dan bekerja di rumah sakit wilayah Kabupaten Sukoharjo minimal 3 tahun. Jumlah informan sebanyak 13 orang. Pengambilan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan observasi. Analisis data menggunakan analisis tematik.

5260.2024 Pengaruh Harga Diri Dan Perbandingan Sosial Terhadap Presentasi Diri Dimediatori Perilaku FoMO Trend OOTD (Outfit Of The Day) Dewasa Awal.

2024-08-13T11:46:24+00:00

5257.2024 HUBUNGAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL, SELF REGULATED LEARNING DAN KONFORMITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PENYUSUNAN TESIS

2024-08-13T11:46:39+00:00

Prokrastinasi akademik umum terjadi diantara mahasiswa postgraduates dan secara signifikan mahasiswa postgraduates lebih banyak melakukan Prokrastinasi daripada undergraduate students, terutama dalam pengerjaan tugas akhir atau tesis. Terdapat faktor eksternal dan faktor internal yang membuat mahasiswa magister melakukan prokastinasi penyusunan tesis. Faktor internal yang berpengaruh diantaranya adalah Internal Locus Of Control dan cara mahasiswa tersebut mengatur belajarnya, yaitu Self Regulated Learning. Individu yang memiliki keyakinan bahwa segala hal yang terjadi dalam hidupnya adalah atas kendali dirinya dan bagaimana individu tersebut meregulasi dirinya cenderung tidak melakukan prokastinasi. Selain faktor internal, faktor eksternal berpengaruh dalam mempengaruhi Prokrastinasi akademik. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prokrastinasi adalah peer influence atau pengaruh dari teman. Konformitas merupakan tekanan kelompok,dimana individu akan cenderung mengikuti apa yang dilakukan kelompoknya. Ketika kelompok atau orang-orang disekitarnya melakukan prokastinasi, maka individu juga akan cenderung melakukan prokastinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Internal Locus of Control, Self Regulated Learning, Konformitas dengan Prokastinasi Akademik penyususnan tesis mahasiswa pascasarjana. Subjek yang digunakan dala penelitian ini adalah seluruh mahasiswa magister Universitas Muhammadiyah Surakarta yang masa studinya lebih dari 4 semester atau 2 tahun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 156 dengan metode propotioal random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kuantitatif, dengan alat ukur skala psikologi, yaitu Skala Internal Locus of Control, Self Regulated Learning, Konformitas dan Prokastinasi Akademik. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang dianalisa dengan analisis Regresi Linier Berganda.

5310.2024 PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE DAN WORK-LIFE BALANCE TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM RIZKY AMALIA SRAGEN

2024-08-30T03:17:45+00:00

5271.2024 Hubungan Self Esteem, Pola Asuh Demokratis, Dan Iklim Sekolah Dengan Cyberbullying Remaja

2024-11-06T10:14:14+00:00

Perkembangan pendidikan dan teknologi yang selalu berkembang, di dukung dengan berbagai media sosial remaja yang luas. Remaja pada pembentukan karakter, perkambangan biologi, kognitif, emosi sosial menjadi hal utama yang perlu mendapatkan sentuhan. Pada tahap itu remaja di hadapkan dengan tantangan untuk menentukan siapa mereka, arah mana yang di tempuh dalam kehidupan. Dalam proses menggali diri sering kali remaja kebingungan, dan butuh lingkungan yang sefrekuensi dengannya. Karena remaja yang mencoba banyak hal dalam pencarian jati diri, sering kali remaja di hadapkan pada masalah dalam eksplorasi jati diridi media sosial yang sering di sebut Cyberbullying.

5284.2024 HUBUNGAN EFIKASI DIRI , KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP NIAT BERPINDAH KERJA IBU BEKERJA DI KOTA MADIUN

2024-08-23T08:16:56+00:00

5295.2024 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN HIPERTENSI DI UNIT HEMODIALISA

2024-09-05T01:24:38+00:00

Abstrak

Hipertensi yaitu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang signifikan di atas batas normal. Ada beberapa faktor pemicu hipertensi yaitu kecemasan, stres, pola makan tinggi garam, riwayat keluarga, pilihan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, merokok, usia, jenis kelamin, ras, dan pola tidur yang tidak teratur. Jika tidak diobati, hipertensi dapat memicu terjadinya penyakit lain, termasuk gagal ginjal kronik. Pengobatan yang tersedia untuk individu dengan gagal ginjal kronis antara lain Hemodialisis. Karena lamanya pengobatan hemodialisis pasien dapat mengalami gangguan biologis dan psikologis. Salah satu gangguan psikologis yang dialami pasien yaitu kecemasan. Rasa cemas berlebihan apabila tidak diatasi dengan cepat dapat menimbulkan gangguan pada saat tidur yang mempengaruhi kualitas tidur pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien hipertensi di unit hemodialisa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode korelasional. Kegiatan melibatkan 30 responden pasien hipertensi di unit hemodialisa. Proses sampling dilakukan dengan cara total sampling dari seluruh pasien hipertensi di unit hemodialisa. Hasil penelitian akan dilakukan uji crosstabs kemudian dilakukan uji statistik menggunakan uji Speraman Rank.

Kata kunci : hipertensi, kecemasan, kualitas tidur, hemodialisa

5292.2024 Gambaran Kepatuhan Konsumsi Obat Antihipertensi dan Diet Rendah Natrium Pada Pasien Hipertensi di Unit Hemodialisa

2024-09-05T01:03:11+00:00

Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga dikenal penyakit the silent killer. Peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg disebut dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Salah satu komplikasi hipertensi yaitu Gagal Ginjal Kronik (GGK). Dikarenakan penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun penyakit ini dapat dikontrol dengan pengobatan dalam jangka panjang bahkan seumur hidup. Kurangnya kepatuhan merupakan penyebab paling sering untuk kegagalan terapi antihipertensi. Selain kepatuhan dalam konsumsi obat antihipertensi, kepatuhan diet rendah garam dan juga pembatasan cairan pada penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) juga penting untuk menjaga kualitas hidup pasien sebagai bagian dari preskripsi pengobatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepatuhan konsumsi obat antihipertensi dan diet rendah natrium pada pasien hipertensi di unit hemodialisa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan cross sectional. Populasi sejumlah 30 menggunakan teknik total sampling dan didapatkan sampel sejumlah 30 responden. Instrumen menggunakan kuisoner yang dibagikan kepada responden. Kuisoner kepatuhan konsumsi obat antihipertensi menggunakan kuisoner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan kuisoner kepatuhan diet rendah garam yaitu merupakan gabungan dari 3 instrumen yaitu Assessment Of Dietary Salt And Sodium Intake, Current Levels Of Salt Knowledge dan Assess Sodium Intake.

5293.2024 Gambaran ADL dan Kualitas Hidup pada Pasien Hipertensi di Unit Hemodialisa

2024-11-07T04:36:28+00:00

Hipertensi adalah sebuah kondisi medis di mana tekanan darah mengalami kenaikan di atas batas ambang normal. Tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari ≥90 mmHg adalah tanda hipertensi. Hipertensi yang terjadi secara terus menerus akan menimbulkan komplikasi salah satunya yaitu Gagal Ginjal Kronik (GGK). Penderita hipertensi yang mengalami komplikasi ini harus menjalani terapi hemodialisa dalam jangka panjang atau permanen. Terapi ini tidak dapat mengkompensasi hilangnya metabolisme ginjal atau aktivitas endokrin, dan dampak gagal ginjal serta pengobatannya terhadap kualitas hidup dan kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ADL dan kualitas hidup pada pasien hipertensi di unit hemodialisa. Populasi sejumlah 30 pasien menggunakan teknik total sampling didapatkan jumlah sampel sebesar 30 pasien. Menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF dan Barthel Index yang diberikan pada sampel.

5330.2024 HUBUNGAN FREKUENSI DAN PORSI KONSUMSI SAYUR BUAH MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2024-09-19T05:17:04+00:00

5320.2024 Hubungan Body Image dan Asupan Energi dengan Status Gizi Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

2024-09-06T02:59:47+00:00

5285.2024 Efektivitas psikoedukasi konsep UPR (Unconditional Positive Regard) untuk menurunkan kecemasan pada perawat dan bidan RS UNS Surakarta

2024-11-07T04:30:36+00:00

5307.2024 AN OVERVIEW OF THE ACTIVENESS OF HEALTH STUDENTS IN KKN-IPE-AIK WHEN PEER-LED TOPIC DISCUSSION

2024-09-09T05:10:39+00:00

Pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan yang dimulai sejak pendidikan melalui Pendidikan Interprofesional (IPE) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. SDGs 2030 menekankan "Good Health and Well Being," yang mencakup pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien. Meskipun diakui sebagai strategi inovatif oleh WHO, praktik kolaborasi ini masih menghadapi banyak tantangan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keaktifan mahasiswa kesehatan selama KKN ketika diskusi dipimpin oleh rekan sejawat (Peer-Led Topic Discussion). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif analitik untuk mengevaluasi keaktifan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UMS dalam KKN IPE AIK. Dilaksanakan pada Agustus-September 2024, populasi penelitian mencakup mahasiswa KKN IPE AIK dengan sampel diambil melalui teknik proporsionate random sampling. Variabel independen adalah peer-led topic discussion dan variabel dependen adalah keaktifan mahasiswa. Instrumen yang digunakan termasuk kuesioner data demografi dan Higher Education Student Engagement Scale (HESES). Prinsip etika penelitian meliputi informed consent, anonimitas, kerahasiaan, dan non-maleficence. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan distribusi, frekuensi, dan karakteristik responden.

5303.2024 An Overview of Health Students' Engagement in KKN IPE-AIK During Peer-Led Topic Discussion: A Qualitative Study

2024-11-07T04:56:41+00:00

ABSTRACT

Background: To prepare for and encourage interprofessional collaboration in practice, IPE is incorporated into healthcare curricula. The Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Surakarta (FIK UMS) implements life skills training in the form of KKN-IPE-AIK (Islamic Kemuhammadiyahan-Based Interprofessional Education Real Work Lecture) by collaborating with sixth semester students from four study programs (Nursing, Physiotherapy, Nutritional Sciences, and Public health). The application of IPE combined with peer-led topic discussions (PLTD) can be more effective in increasing student activity in solving health problems found in society. The general aim of this research is to find out a picture of the activeness of health students in IPE-AIK KKN when conducting peer-led topic discussions.

Method: The type of research is qualitative with a descriptive analytical research design. Data was obtained through in-depth interviews by students using interview guide instruments. The research sample consisted of 8 students, 2 student representatives were taken from each study program. In in-depth interviews, researchers gathered information from respondents about the level of activeness of health students when carrying out PLTD during preparation and reporting on the KKN-IPE-AIK work program, then the data was processed through thematic analysis.

Results: The description of the activeness of health students when carrying out PLTD during the preparation and reporting of the KKN-IPE-AIK work program is categorized into very active, moderate, and less active. There are more active students in discussing the preparation and reporting of the KKN-IPE-AIK work program compared to students who are less active.

Conclusion:There are categories of health activity when carrying out PLTD during preparation and reporting of the KKN-IPE-AIK work program, namely students are very active, moderately active, and less active. There are more active students in discussing the preparation and reporting of the KKN-IPE-AIK work program compared to students who are less active. Things that influence student activity are identified to improve further research.

Keywords: Student Engagement, Interprofessional Education, Peer-Led Topic Discussion

5318.2024 PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN REHABILITASI FISIK PADA PASIEN STROKE di RSUD Ir. SOEKARNO Kab. SUKOHARJO

2024-09-09T06:45:11+00:00

5317.2024 PENGARUH REHABILITASI FISIK TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE DENGAN HEMIPLEGIA

2024-09-10T03:27:20+00:00

5264.2024 ANALISIS FAKTOR PREDIKTOR DISTRESS PADA PASIEB DIABETES MILITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT

2024-09-10T03:28:32+00:00

DISBETES MILITUS MERUPAKAN PENYAKIT DEGENERATIF YANG SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENINGKAT KASUSNYA , SEMAKIN BERKEMBANG PASIEN DENGAN DIABETES MILITUS BANYAK MENGALAMI DISTRES DIABETES DISINI AKAN DILAKUKAN PENELITIAN TERKAIT FAKTOR APA SAJA YANGSANGANT MEMPENGARUHI TERJADINYA DISTRES DIABETES DARI 10 VARIABEL

5319.2024 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Recurrent Stroke Pada Pasien Pasca Stroke

2024-09-10T03:28:44+00:00

5321.2024 Hubungan Asupan Kafein dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

2024-09-10T03:37:12+00:00

5259.2024 Hubungan Prenatal Class Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Normal Di Puskesmas Kartasura

2024-09-10T03:38:50+00:00

5270.2024 Hubungan Kejadian Picky Eater Terhadap Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Makro Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) di Desa Lorog Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

2024-09-10T03:44:35+00:00

5273.2024 Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Diet Hipertensi di Desa canan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten

2024-09-10T03:45:10+00:00

5274.2024 Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga RW 05 Desa Jimbug, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten tentang Beyond Use Date Obat Cair Non Steril

2024-09-10T03:47:30+00:00

5278.2024 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia di SMK Batik 2 Surakarta

2024-09-10T03:56:57+00:00

5279.2024 Hubungan Asupan Vitamin C dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMK Batik 2 Surakarta

2024-09-10T03:57:30+00:00

5280.2024 Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMK Batik 2 Surakarta

2024-11-06T10:17:43+00:00

5281.2024 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMK Batik 2 Surakarta

2024-09-10T03:58:37+00:00

5291.2024 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA MENGENAI KESEHATAN GIGI ANAK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI 1 KEDEN

2024-09-10T04:13:05+00:00

5289.2024 STUDENT EXPERIENCE IN KKN IPE-AIK FACULTY OF HEALTH SCIENCES, UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2024-09-10T04:15:31+00:00

Interprofessional Education is a program of learning activities that involve two or more health professions to collaborate effectively and aims to improve the quality of health services through interprofessional collaboration.

In IPE-AIK held by Universitas of Muhammadiyah Surakarta, this collaboration activity is carried out directly to the community which aims to improve student experience and skills and help improve optimal health status in the community. This study was aimed at 6th semester students who had participated in IPE activities for 2 weeks in the village and aimed to find out what experiences were obtained during IPE activities. This research is a qualitative study with direct data collection in the field with structured in-depth interviews.

5313.2024 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA DI SMP NEGERI 3 SURAKARTA

2024-11-07T05:11:35+00:00

5286.2024 Hubungan Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, dan Pengetahuan Gizi Siswa dengan Kebiasaan Makan Pagi Siswa di SMP Negeri 1 Gemuh Kabupaten Kendal

2024-09-18T05:54:25+00:00

5287.2024 KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM KKN IPE-AIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA: STUDI KUALITATIF

2024-09-18T05:54:59+00:00

5288.2024 hubungan pengetahuan ibu dan pola pemberian asupan makan dengan status gizi pada balita di wilayah kelurahan pajang, kecamatan laweyan, kota surakarta

2024-09-18T05:55:33+00:00

5296.2024 “GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TENTANG DESA SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK”

2024-09-18T05:55:55+00:00

5297.2024 GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENOLONG PERSALINAN DI PUSKESMAS GATAK

2024-09-18T05:56:03+00:00

5298.2024 The Effect of Low Impact Aerobic Exercise in Reducing High Blood Sugar Levels in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in the Working Area of the Baki Health Center

2024-11-07T04:43:52+00:00

Background: Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a metabolic condition characterized by chronic hyperglycemia due to insulin resistance. Diabetes management involves various approaches, one of which is exercise. Low-impact aerobic exercise is considered a safe and effective form of physical activity for individuals with diabetes, but its specific effects on blood glucose levels require further investigation.

Objective: This study aims to evaluate the impact of low-impact aerobic exercise on reducing blood glucose levels in individuals with T2DM.

Methodology: This study employs an experimental design without a control group. A total of [number] individuals with T2DM were randomly divided into two groups: an intervention group participating in a low-impact aerobic exercise program for 8-12 weeks. Blood glucose levels were measured before and after the intervention period using a glucose meter.

Keywords: Low-Impact Aerobic Exercise, Type 2 Diabetes Mellitus, Blood Glucose Levels, Diabetes Management, Physical Exercise.

5302.2024 RELATIONSHIP BETWEEN SELF CARE AND COMPLICATIONS IN DIABETES MELLITUS PATIENTS AT BAYAT COMMUNITY HEALTH CENTER

2024-09-18T05:56:21+00:00

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial glikemik. Manajemen diri pasien yang berkelanjutan penting untuk mencegah komplikasi akut dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Self care yang dilakukan oleh penderita DM diantaranya yaitu pengaturan pola makan (diet), perawatan kaki, aktivitas fisik, monitoring gula darah, dan minum obat
diabetes.Pengaturan ini bertujuan untuk mengatur keseimbangan dan dipertahankan dalam kadar normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self care dengan komplikasi pada penderita DM. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bayat dengan banyak sampel 89 responden pada bulan Mei 2024. Metode penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan instrumen self care dan kuesioner komplikasi DM. Analisis data menggunakan uji chi square.

5304.2024 Gambaran Keaktifan Mahasiswa Kesehatan Dalam KKN IPE AIK Fakultas Ilmu Kesehatan

2024-09-18T05:56:30+00:00

5305.2024 GAMBARAN KEAKTIFAN MAHASISWA KESEHATAN DALAM PENYUSUNAN MEDIA PENYULUHAN KESEHATAN KETIKA KKN-IPE-AIK

2024-09-18T05:56:38+00:00

5311.2024 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Keberhasilan Alat Kontrasepsi Pil KB di Puskesmas Adan - Adan Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri

2024-09-18T05:56:46+00:00

5315.2024 HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DAN ZINK DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMP NEGERI 3 SURAKARTA

2024-09-18T05:56:54+00:00

5316.2024 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KETAN HITAM TERHADAP SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA COOKIES SEBAGAI MAKANAN RINGAN

2024-09-18T05:57:01+00:00

5308.2024 Hubungan cara pemberian makan ibu dengan status gizi anak stunting Usia 6 - 12 bulan di Puskesmas Sawit Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali

2024-11-07T05:03:20+00:00

5325.2024 Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Australian Triage Scale Terhadap Response Time Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

2024-09-18T06:04:16+00:00

5324.2024 Hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga selama menunggu perawatan di instalasi gawat darurat RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo

2024-09-18T07:34:41+00:00

Latar Belakang: Tindakan pertolongan dalam pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat dibutuhkan oleh pasien gawat darurat yang datang maupun dibawa keluarga ke IGD. Kondisi pasien yang dirawat di IGD seringkali menimbulkan kecemasan dalam keluarga pasien (Sudarta et al., 2020). Kecemasan merupakan rasa takut yang tidak jelas dan tidak berdasar pada situasi yang nyata (Jannah, 2020). Kecemasan merupakan respon yang sering dihadapi oleh keluarga ketika salah satu anggota keluarganya mendapat perawatan di instalasi gawat darurat, perilaku caring perawat diperlukan dalam membantu penurunan tingkat kecemasan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga selama menunggu perawatan di instalasi gawat darurat (IGD).

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik Consecutive Sampling. Instrumen yang digunakan peneliti untuk menilai perilaku caring perawat adalah Kuesioner Perilaku Caring Perawat (KPCP) dan instrumen untuk menilai kecemasan yang digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS - A) .

Kesimpulan: Hasil Penelitian ini memberikan implikasi bahwa perilaku caring perawat harus dijadikan sebagai budaya dalam memberikan asuhan keperawatan serta pihak manajeman rumah sakit menentukan kebijakan berkaitan kebijakan mengenai perilaku caring perawat di layanan instalasi gawat darurat.

Kata Kunci: Caring perawat, Kecemasan, Keluarga,Instalasi gawat darurat

5323.2024 Hubungan Asupan Protein dan Karbohidrat dengan Status Gizi pada Siswa Siswi di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura

2024-09-19T09:04:02+00:00

5334.2024 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH UNIT KERJA PUSKESMAS KOTA SURAKARTA

2024-09-21T04:25:57+00:00

5335.2024 PENGALAMAN SUAMI MERAWAT ISTRI YANG MEMILIKI PSYCHOLOGICAL PROBLEM : MOOD DISORDER PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK

2024-11-15T01:44:31+00:00

5290.2024 The Effect Of Administering Boiled Water Of Tamarind Leaves (Tamarindus Indica L) In Reducing Blood Sugar Levels Of Type 2 Diabetes Mellitus Patients In Banjarejo District, Blora Regency

2024-10-09T04:55:03+00:00

Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi experiment. Penelitian ini akan melihat pre-post kadar gula darah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi akan mendapatkan 200mL air rebusan daun asam jawa yang akan dikonsumsi 1 jam setelah makan pagi dan akan diukur kurang lebih 4 jam setelah konsumsi air rebusan daun asam jawa. Kelompok kontrol akan mendapatkan vitamin B12 yang akan dikonsumsi 1 jam setelah makan pagi dan akan diukur gula darah 4 jam setelah konsumsi vitamin B12.Kelompok intervensi dan kelompok kontrol akan tetap konsumsi obat utama, intervensi yang diberikan hanya sebagai pelengkap saja bukan menggantikan pengobatan utama.

5299.2024 hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan kejadian hipertesi pada lansia di wilayah kerja puskesmas polanharjo klaten

2024-10-09T04:56:06+00:00

5306.2024 GAMBARAN SELF MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

2024-10-09T04:58:15+00:00

Latar belakang : Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang perlu mendapatkan perhatian. Penyakit diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikembalikan dengan mengontrol kadar gula darah untuk mencegah komplikasi yang terjadi. Komplikasi tersebut dapat diminimalisir jika penderita memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup mengenai self management diabetes mellitus. Self management diabetes mellitus dalam hal ini meliputi Menejemen glukosa, Kontrol diet, aktivitas fisik, dan perawatan kesehatan. Tujuan : untuk mengetahui gambaran self management pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo. Metode : penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 responden dengan teknik berpositif sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner DSMQ (Diabetes self management Quesionare) dengan berjumlah 16 pertanyaan, sedangkan analisa data menggunakan universal.

5314.2024 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 3 SURAKARTA

2024-10-09T05:00:44+00:00

5328.2024 Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia Ibu Terhadap Status gizi Anak Stunting di Puskesmas Sawit 1 Boyolali

2024-10-09T05:02:14+00:00

5329.2024 Faktor Prediktor Dominan Dalam Terjadinya Distres Diabetes Melitus

2024-10-09T05:02:54+00:00

Latar belakang: Distres diabetes adalah reaksi emosional yang ditandai oleh perasaan kegelisahan, ketidaknyamanan, atau kesedihan yang intens akibat dari persepsi ketidakmampuan untuk mengatasi tantangan dan tuntutan kehidupan dengan diabetes mellitus (DM).

Tujuan : tujuan penelitian ini adalah untuk mengengetahui faktor prediktor dominan dari tekanan diabetes.

Metode penelitian: Study ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain prediktif potong lintang. Data dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan uji multivariat.

5331.2024 PENGARUH PELAYANAN, HARGA, LOKASI, PROMOSI DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM KLINIK KOTA SOLO

2024-10-09T05:04:01+00:00

Perubahan perilaku konsumen memainkan peran penting dalam transformasi industri laboratorium. Masyarakat modern semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala dan deteksi dini penyakit. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh pelayanan, harga, promosi dan lokasi terhadap keprcayaan pasien untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium. Metode penelitian kuantitatif kausal. Jumlah sampel 100 responden. Pengujian hipótesis dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS), Partial Least Square merupakan metode analisis alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM). Temuan menunjukkan bahwa pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan pasien. Artinya bahwa baik dan tidaknya pelayanan yang dberikan tidak mempengaruhi keputusan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan harga, promosi, Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pasien. Artinya bahwa semakin baik persepsi pasien terhadap harga, promosi dan lokasi yang ditetapkan maka kepercayaan pasien akan semakin tinggi. Hasil ini memberikan gambaran kesesuaian harga, promosi, Lokasi akan memperlihatkan dampak yang positif dan signifikan terhadap kepercayaan konsumen untuk membeli barang tersebut. Hasil penelitian ini pentingnya Lokasi, promosi, harga, kepercayaan pasien untuk mementukan keputusan dalam melakukan pemeriksan di laboratorium klinik solo.

Kata kunci: harga, Lokasi, promosi, kepercayaan, laboratorium klinik

5332.2024 Hubungan Tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan Dengan Pencatatan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Dalam Desa Siaga Di Desa Kertonatan Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura

2024-10-09T05:05:04+00:00

Meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan, terutama dalam upaya mengurangi angka kematian ibu, dilakukan melalui deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan respon yang cepat, sebagai langkah untuk mencegah risiko komplikasi selama kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu (Hidayati & Safitri, 2018). Salah satu langkah untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) adalah melalui pendekatan P4K. Program P4K ini telah ada sejak lama, awalnya dalam bentuk Program Ibu Aman dan program kesehatan ibu dan anak, dengan tujuan mengurangi angka kematian ibu dan anak (Himalaya & Maryani, 2020).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 295.000 di seluruh wilayah pada tahun 2020. Tekanan darah tinggi pada masa kehamilan (preeklamsia dan eklampsia), pendarahan, infeksi nifas, dan risiko aborsi adalah penyebab utama kematian ibu (WHO, 2021). Menurut data ASEAN, AKI tertinggi yang dimiliki Myanmar pada tahun 2020 sebesar 282,00/100. 000 KH, dan AKI terendah dimiliki Singapura pada tahun 2020 . Kematian ibu tidak terjadi di Singapura. (Statistik ASEAN, 2021)

5336.2024 Determinants of Nurse Satisfaction in documentation of nursing care in electronic medical records

2024-10-09T05:05:35+00:00

Menurut WHO Rumah Sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial medis, yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan Kesehatan paripurna kepada masyarakat baik kuratif maupun preventif. Pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan rumah dari pasien. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan dan penelitian bagi tenaga kesehatan untuk biopsikososio ekonomi budaya
Menurut Depkes R.I, rumah sakit adalah sarana Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Rumah sakit menjadi salah satu institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. Fasilitas pelayanan Kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis
Kementrian komunikasi dan informatika mengatakan Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama . Salah satu bentuk transformasi digital yang bisa diterapkan di rumah sakit yaitu dengan penerapan rekam medis elektronik untuk mengelola dokumen rekam medis pasien. Dengan ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan ke pelanggan.
Beberapa Rumah Sakit modern telah menggabungkan rekam medis elektronik dengan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang merupakan aplikasi induk yang tidak hanya berisi rekam medis elektronik tetapi sudah ditambah dengan fitur-fitur seperti administrasi, billing, dokumentasi keperawatan, pelaporan dan dashboard score card. Sistem pengelolaan rekam medis melalui aplikasi elektronik sangat mendukung dokumentasi rekam medis secara cepat dan akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Rekam Medis Elektronik /RME dapat diakses melalui komputer dari suatu jaringan. Implementasinya penggunaan teknologi rekam medis juga memerlukan kesiapan Tenaga kesehatan termasuk perawat, dokter dan juga perekam medis ketika berhadapan dengan teknologi sistem informasi ini
Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam factor. Seperti yang disampaikan oleh Frederick Herzberg yang terkenal dengan sebutan Herzbegs’s Two-Factor Theory menyampaikan ada beberapa faktor yang menyebabkan kepuasan dan ada factor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan . Faktor yang dimaksut seperti Faktor pekerjaan itu sendiri yaitu dari segi tanggung jawab, kemajuan dan pertumbuhan juga faktor pencapaian, pengakuan, dan pencapaian, factor kualitas dari hubungan interpersonal diantara rekan kerja dengan supervisor dan bawahan, faktor keamanan pekerjaan, dan faktor kondisi kerja, dan faktor gaji yang diterima .
Hal ini juga selaras dengan teori Maslow, tentang Hirarki kebutuhan manusia terdiri dari mulai yang tertinggi yaitu adanya aktualisasi diri, harga diri, kepemilikan, sosial dan cinta, keselamatan dan keamanan dan kebutuhan fisiologis manusia. Secara keseluruhan teori Maslow menjelaskan bahwa kepuasan perawat dalam menggunakan rekam medis elektronik terkait dengan bagaimana system ini bisa memenuhi berbagai tingkatan kebutuhan perawat. Mulai dari kebutuhan paling dasar seperti kemudahan dan keamanan dalam penggunaan RME, hingga kebutuhan paling tinggi seperti adanya pengakuan professional dan pengembangan diri. Jadi Ketika system ini dapat memenuhi kebutuhan disemua tingkatan ini, kepuasan perawat akan cenderung lebih tinggi, begitu pula sebaliknya .
Dokumentasi keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan perawatan yang bergunauntuk kepentingan klien, perawat dan tim Kesehatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab perawat Dokumentasi keperawatan merupakan komponen yang integral dari asuhan keperawatan yang berkualitas. Alat ini merupakan alat komunikasi penting antara perawat dan tenaga professional layanan kesehatan lainnya. Bukti dokumentasi memungkinkan perawat manajer dapat menilai apakah perawatan yang diberikan oleh perawat secara perorangan bersifat professional, aman dan kompeten. Selain itu catatan keperawatan dapat dijadikan sebuah bukti hukum jika terjadi tuntutan hukum, sehingga dokumentasi keperawatan harus dilaksanakan secara sistematis dan terus dipertahankan
Pendokumentasian yang efektif dan efisien dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang dirasakan oleh klien Pendokumentasian asuhan keperawatan harus lengkap dan sesuai standar karena merupakan penghubung untuk mengetahui perkembangan Kesehatan pasien, oleh karena itu melengkapi dokumentasi asuhan keperawatan adalah kewajiban seorang perawat. Hal ini juga diatur dalam . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Sekretariat Negara. Jakarta.
Pendokumentasian yang obyektif, akurat dan komprehensif merupakan faktor yang terbaik untuk membuktikan tindakan keperawatan yang professional dan yang diberikan kepada pasien sesuai kebutuhan. Rekam medis berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, Tindakan, dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Berdasarkan hal itu serta melihat tanggung jawab atas tugas profesi dengan segala resiko tanggung gugatnya dihadapan hukum maka dokumentasi keperawatan mempunyai kedudukan yang sama dengan dokumen medik lain . Maka Perawat harus mendokumentasikan dengan baik, benar, dan jelas.

Penelitian

Kualitas dokumentasi yang dimaksut adalah dokumentasi rekam medis yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Kepuasan perawat terhadap system RME mempengaruhi kualitas dokumentasi yang mereka hasilkan. Sehingga akan mengurangi resiko kesalahan medisnyang berpotensi membahayakan pasien yang berpotensi meningkatkan keselamatan pasien b.Efisiensi operasional rumah sakit
Kepuasan perawat terhadap system rekam medis elektronik akan mempengaruhi efisiensi operasional sehingga akan mengurangi waktu untuk tugas administrasi, sehingga akan banyak waktu yang digunakan untuk memberikan asuhan langsung ke pasien. Selain itu juga mengurangi biaya operasional dengan mengurangi penggunaan kertas, administrasi lebih cepat dan koordinasi antar manajemen akan lebih mudah.
c.
Kepuasan kerja termasuk dalam hal dokumentasi akan berdampak positif terhadap retensi perawat.

5337.2024 THE EFFECT OF GIVING A COMBINATION OF BLOOD SUPPLEMENTATION TABLETS WITH VITAMIN C SUPPLEMENTATION ON INCREASING HEMOGLOBIN LEVELS IN STUDENTS OF NURSING AT MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA

2024-10-09T05:06:06+00:00

Anemia adalah suatu kondisi yang jumlah sel darah merah mengandung protein kurang dari normal <12 g/dl. Penyebab paling umum yaitu akibat kekurangan zat besi, defisiensi asam folat, vitamin B12, vitamin A,dan kelainan bawaan. faktor penyebab anemia paling umum yaitu akibat kekurangan zat besi yang dibutuhkan dalam masa pertumbuhan. Gejala yang sering ditemukan apada wanita dengan anemia yaitu cepat lelah, letih, lesu, pucat, pusing dan gangguan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi tablet tambah darah dengan suplementasi vitamin C terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mahasiswi keperawatan. Penelitian ini menggunakan design penelitian Quasi Experimen with control group pre test and post test. Dengan Jumlah Responden 50 terdiri dari 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol, perlakuan dilakukan selama 28 hari.

5338.2024 MODEL PELAYANAN KESEHATAN PROFESIONAL SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PERAWAT DAN PASIEN : PILOT PROJECT

2024-10-09T05:06:55+00:00

LATAR BELAKANG: Pelayanan kesehatan selalu berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi . Tenaga kesehatan perlu beradaptasi dengan perubahan ini. Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien adalah dengan menerapkan metode dengan strategi pengelolaan yang professional.

URGENSI PENELITIAN: Profesionalisme pelayanan tenaga kesehatan merupakan hal yang penting di sebuah rumah sakit, sebab hal ini akan berdampak pada kepuasan perawat dan pasien. Kepuasan pasien biasanya dapat mempengaruhi keputusan pasien untuk mencari perawatan berkelanjutan. Demikian juga kepuasan tenaga kesehatan seperti perawat bisa berhubungan dengan kualitas asuhan keperawatan. Respon yang kurang positif terkait pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa kinerja yang di lakukan belum optimal. Peran masing-masing tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien menjadi salah satu sebab turunnya hasil penilaian tenaga kesehatan. Metode asuhan keperawatan profesional merupakan model pemberian pelayanan kepada pasien dan keluarga dengan kerjasama tim yang jelas antar tenaga kesehatan di sebuah bangsal. Oleh karena itu penting untuk di aplikasikan sebuah pilot project di sebuah bangsal untuk kemudian di analisis bagaimana dampaknya pada kepuasan perawat dan pasien.

TUJUAN PENELITIAN: Mengevaluasi dampak model pelayanan kesehatan dengan model pendekatan keperawatan profesional dalam mengelola pasien di ruang rawat inap.

METODE PENELITIAN: Jenis penelitian ini adalah mixed metode dengan pendekatan before after study dan action research. Penelitian ini akan menggunakan sebuah ruang sebagai uji coba penerapan pelayanan kesehatan yang professional.

Adapun karakteristik pasien di ruangan ini adalah ruang perawatan dewasa dengan diagnosis kasus medikal bedah , serta rata-rata perawatan yang di berikan adalah moderate care. Karakteristik perawat di ruangan ini adalah perawat yang masih produktif dengan rata-rata usia 25 tahun sampai dengan 45 tahun, dengan latar belakang pendidikan minimal D3 keperawatan. Subjek yang akan di libatkan adalah sekelompok perawat yang akan mendapatkan intervensi dengan pengetahuan dan ketrampilan pelayanan keperawatan profesional, serta tenaga kesehatan lain sebagai tim dalam memberikan pelayanan ini. Perawat kemudian akan di ukur sebelum dan sesudah intervensi , pasien yang berada di sebuah ruang uji coba akan menilai pelayanan kesehatan dimana pasien merupakan kelompok yang di berikan pelayanan standart dan kelompok pasien lainnya adalah yang di berikan pelayanan profesional, kemudian penilaian kepuasan akan di bandingkan antara dua kelompok tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat dan pasien di ruang rawat inap tahun 2024. Responden pada penelitian sebanyak 30 perawat yang bekerja di dua ruang rawat inap kelas tiga. Tehnik sampling pada responden perawat adalah menggunakan total sampling. Responden pasien sebanyak 158 pasien yang akan di ambil dengan tehnik accidental sampling. Analisa data yang akan di gunakan untuk membedakan kepuasan pasien dengan independent T test bila data normal atau mean whitney bila data tidak normal , sedangkan untuk membedakan pengetahuan dan ketrampilan perawat bila data normal menggunakan paired T-test atau Wilcoxon bila data tidak normal. . Keandalan pilot project dalam ruang akan di analisis menggunakan action research analisis.

5340.2024 Perilaku Pengasuhan Orang Tua yang terkait dengan Keterlambatan Bicara (Speech Delay) pada Anak Usia Dini

2024-10-09T05:08:07+00:00

5342.2024 Hubungan karakteristik personal dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas gatak

2024-11-06T03:57:07+00:00

Hubungan karakteristik personal dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas gatak

5344.2024 Gambaran Self Care Management Pada Lansia Anggota Prolanis di Puskesmas Grogol

2024-10-15T04:10:34+00:00

Gambaran Self Care Management Pada Lansia Anggota Prolanis di Puskesmas Grogol

5345.2024 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DARAH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI PMI

2024-10-10T02:37:06+00:00

5346.2024 HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WIROGUNAN

2024-11-06T03:55:13+00:00

5347.2024 HUBUNGAN LAMA PENGOBATAN DENGAN KECEMASAN PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH SUKOHARJO

2024-11-06T09:54:15+00:00

Penyakit kronis adalah masalah kesehatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.Berdasarkan laporan Tuberkulosis Global WHO tahun 2020, terdapat 10 juta individu yang terinfeksi tuberkulosis (TBC) di seluruh dunia, menyebabkan 1,2 juta kematian setiap tahun.Masalah lainnya adalah bahwa pengobatan tuberkulosis paru memerlukan komitmen waktu yang panjang dan teratur, yakni selama 6-8 bulan. Jika pasien tidak konsisten dalam mengonsumsi obat atau tidak menyelesaikan seluruh regimen pengobatan, hal ini dapat menyebabkan bakteri TB paru menjadi kebal terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pada penderita tuberkulosis, terdapat faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisinya, terutama terkait dengan kecemasan. Kecemasan pada pasien TB paru dapat dipicu oleh perasaan khawatir terkait proses pengobatan dan potensi efek samping yang mungkin muncul

5349.2024 Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Di Ruang Intensive Care Unit Di RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo

2024-10-15T04:11:43+00:00

5350.2024 THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION FOR WOUND HEALING ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF POST-ORIF OPERATION PATIENTS AT DIPONEGORO 21 RSU KLATEN

2024-10-10T13:38:31+00:00

Fraktur adalah kerusakan pada tulang atau terputusnya diskontinuitas jaringan tulang yang disebabkan oleh adanya trauma atau benturan keras dari luar baik secara langsung maupun tidak langsung.Di RSU Diponegoro 21 Klaten dari bulan Januari-Desember 2023 terdapat 320 pasien kasus fratur. Fenomena yang sering dijumpai oleh perawat di RSU Diponegoro 21 Klaten pada kasus fraktur yaitu terdapat berbagai kasus fraktur. Kasus fraktur femur (berapa persen), yaitu tentang gizi apa saja untuk penyembuhan luka pasca operasi. Sering pasien dan keluarga menanyakan makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan makanan apa saya yang bagus untuk proses penyembuhan luka setelah operasi. Pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang zat gizi dan interaksi terhadap jenis zat gizi lainya terhadap status gizi atau derajat kesehatan sesorang. Pengetahuan pada sesorang secara tidak langsung akan mempengaruhi pola makan dan kebiasaan pasien dalam memenuhi asupan zat gizi seseorang.Pada penelitian ini menggunakan Quasi experiment design dengan rancangan one group pretest posttest design. Quasi experiment design. Sampel yang digunakan digunakan sebanyak 10 pasien post ORIF. penelitian di lakukan di RSU Diponegoro 21 klaten dimulai pada bulan Mei hinggan Juni 2024. Instrumen yang digunakan SAP Edukasi gizi penyembuhan luka dan kuesioner Pengetahuan gizi penyembuhan luka. Analisa bivariat menggunakan paired t-test

5351.2024 HUBUNGAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK DAN PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA

2024-11-06T03:50:14+00:00

5352.2024 Hubungan Akses Informasi dan Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah

2024-11-06T09:47:20+00:00

5357.2024 Pengaruh Pemberian Buah Berdasarkan Indeks Glikemik dan Persentase Lemak Tubuh Terhadap Daya Tahan Kardiorespirasi (V̇O2max) Pada Remaja (Studi Eksperimen Latihan Aerobik Pada Siswa Asrama Laki-Laki MAN 1 Pekanbaru)

2024-10-21T01:30:10+00:00

5354.2024 Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di RSUD. H. Abdul Aziz Marabahan Kabupaten Barito Kuala

2024-10-21T01:31:16+00:00

Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal, resulting in an increase in morbidity and mortality rates, systolic blood pressure of 140mmHg indicates the phase of blood being pumped by the heart and diastolic phase of 90mmHg the phase of blood returning to the heart. Based on research results, the death rate in the world due to hypertension reaches 9.4 million each year. Knowledge is the level of behavior of sufferers in carrying out treatment and behavior recommended by doctors or others. The knowledge that must be possessed by hypertensive patients includes the meaning of hypertension, the causes of hypertension, symptoms that often accompany it and the importance of carrying out regular and continuous treatment in the long term and knowing the dangers that arise if they do not take medication. Compliance with taking medication in hypertensive patients is very important because by taking antihypertensive drugs regularly, it can control blood pressure in hypertensive patients, so that in the long term the risk of damage to organs such as the heart, kidneys, and brain can be reduced. Antihypertensive drugs that are currently available have been proven to control blood pressure in hypertensive patients, and play a very important role in reducing the risk of developing complications.

5363.2024 Hubungan Asupan Glukosa dan Serat dengan Toleransi Glukosa Terganggu pada Remaja di Surakarta

2024-10-21T01:47:29+00:00

5368.2024 DEVELOPMENT OF ANIMATED VIDEO MEDIA AS AN EFFORT TO PREVENT INCIDENTS OF OVERNUTRITION IN TEENAGERS

2024-10-21T01:48:28+00:00

5355.2024 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bidan pada Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Kabupaten Klaten.

2024-11-01T02:47:44+00:00

**Abstrak**
Pelayanan antenatal care (ANC) memiliki peran penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dengan bidan sebagai tenaga kesehatan utama yang memberikan layanan tersebut. Namun, kinerja bidan dalam pelayanan ANC dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bidan dalam pelayanan antenatal care di Puskesmas Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah bidan yang bekerja di Puskesmas Kabupaten Klaten, dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Variabel yang diteliti meliputi faktor individu (pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan), faktor organisasi (beban kerja, fasilitas, supervisi), serta faktor lingkungan (dukungan keluarga, lingkungan kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja bidan, sementara faktor organisasi seperti beban kerja juga memberikan kontribusi besar. Faktor lingkungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Kesimpulannya, kinerja bidan dalam pelayanan ANC dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pelatihan, dan beban kerja. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya peningkatan pelatihan dan pengelolaan beban kerja yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan ANC di Puskesmas Kabupaten Klaten.

**Kata kunci**:
Kinerja bidan, antenatal care, faktor individu, faktor organisasi, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan.

5370.2024 HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN PAPARAN SINAR MATAHARI DENGAN KEJADIAN VITILIGO

2024-11-01T02:51:54+00:00

5373.2024 Pengaruh Pemberian Cookies Pisang Ambon Kacang Hijau terhadap Daya Tahan Jantung Paru (VO2 Max) Atlet Sepakbola

2024-11-01T02:52:33+00:00

5371.2024 HUBUNGAN PAPARAN MEDIA SOSIAL DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL GIZI PADA PENGGUNA MEDIA SOSIAL

2024-11-09T06:32:17+00:00

5364.2024 Analisis Tingkat Pengetahuan & Perilaku serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

2024-11-14T21:11:37+00:00

Antibiotik merupakan obat yang penting dalam pengobatan infeksi bakteri, namun penggunaannya yang tidak bijak dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang menjadi tantangan kesehatan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada jenis penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif Analitik yang bersifat Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuesioner tertutup dengan menerapkan skala likert. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan oleh peneliti dilakukan secara Non-Probability Sampling (Purposive Sampling). Untuk waktu pengambilan bahan, peneliti memperkirakan dilakukan dari bulan September-Desember 2024. Selanjutnya, untuk tempat pengambilan bahan dilakukan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Pada data PDDIKTI (2023) populasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur didapatkan sebanyak 8.984 Mahasiswa dan sampel yang didapatkan dari perhitungan slovin sebanyak 99 Mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting dalam upaya mengedukasi dan intervensi kesehatan terkait penggunaan antibiotik.

5359.2024 Pengaruh Dukungan sosial Orang tua, Regulasi emosi, Kepercayaan Diri terhadap Resiliensi pada Remaja Korban bullying

2024-11-15T00:59:58+00:00

5361.2024 MODEL PELAYANAN KESEHATAN PROFESIONAL SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN PERAWAT DAN PASIEN : PILOT PROJECT

2024-11-15T01:03:21+00:00

TUJUAN PENELITIAN: Pengembangan model pelayanan kesehatan dengan model pendekatan keperawatan profesional dalam mengelola pasien di ruang rawat inap.

METODE PENELITIAN:Penelitian ini menggunakan Action Research, yang akan di aplikasikan di sebuah ruang sebagai uji coba penerapan pelayanan kesehatan yang professional. Adapun karakteristik pasien di ruangan ini adalah ruang perawatan dewasa dengan diagnosis kasus medikal bedah , serta rata-rata perawatan yang di berikan adalah moderate care. Karakteristik perawat di ruangan ini adalah perawat yang masih produktif dengan rata-rata usia 25 tahun sampai dengan 45 tahun, dengan latar belakang pendidikan minimal D3 keperawatan. Subjek yang akan di libatkan adalah sekelompok perawat yang akan mendapatkan intervensi dengan pengetahuan dan ketrampilan pelayanan keperawatan profesional, serta tenaga kesehatan lain sebagai tim dalam memberikan pelayanan ini. Perawat kemudian akan di ukur sebelum dan sesudah intervensi , pasien yang berada di sebuah ruang uji coba akan menilai pelayanan kesehatan dimana pasien merupakan kelompok yang di berikan pelayanan standart dan kelompok pasien lainnya adalah yang di berikan pelayanan profesional, kemudian penilaian kepuasan akan di bandingkan antara dua kelompok tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat dan pasien di ruang rawat inap tahun 2024. Responden pada penelitian sebanyak 16 perawat yang bekerja ruang bougenville sebagai pilot project. Tehnik pengambilan sampling pada responden perawat adalah menggunakan total sampling. Responden pasien sebanyak 158 pasien yang akan di ambil dengan tehnik accidental sampling. Responden pasien akan di bagi dua menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Analisa data yang akan di gunakan untuk membedakan kepuasan pasien dengan menggunakan independent T test bila data normal atau mean whitney bila data tidak normal , sedangkan untuk membedakan pelaksanaaan dan ketrampilan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan bila data normal menggunakan paired T-test dengan uji alternatifnya uji Wilcoxon. Keandalan pilot project dalam ruang akan di analisis menggunakan action research analisis.

Kata kunci :Kepuasan Perawat, Kepuasan Pasien, Makp Tim.

5365.2024 HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI FUNGSIONAL PADA REMAJA MAN 1 SURAKARTA

2024-11-15T01:14:00+00:00

5374.2024 PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN KEFARMASIAN TERAPI WARFARIN PADA PASIEN RAWAT INAP UNTUK MENINGKATKAN CAPAIAN LUARAN KLINIS ANTIKOAGULAN DAN MENURUNKAN TOKSISITASNYA

2024-11-15T01:15:27+00:00

5378.2024 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Asupan Energi dan Protein dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo

2024-11-15T01:20:51+00:00

5379.2024 Hubungan Antara Asupan Zink dan Zat Besi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo

2024-11-15T01:22:17+00:00

5380.2024 Spatial Analysis of Tuberculosis Prevalence and Its Associated Factors In Java Indonesia

2024-11-15T01:23:59+00:00

5372.2024 Hubungan Body Mass Index (BMI), Lingkar Perut, dan Pola Diet Tinggi Lemak terhadap Kejadian Vitiligo

2024-11-15T01:24:22+00:00

Vitiligo adalah penyakit gangguan pigmen berupa depigmentasi dikarenakan hilangnya fungsi melanosit pada kulit dan folikel rambut yang bersifat progresif dan kronik. Kejadian vitiligo ditemukan memiliki hubungan dengan sindrom metabolik. Hal ini dikaitkan dengan BMI tinggi dengan lingkar perut berlebih dapat menaikan risiko penyakit sentral. Hal ini dapat pula dipicu dengan pola diet tinggi lemak yang memicu adanya kenaikan kadar kolesterol dalam darah yang merupakan tanda dari sindrom metabolik. Hal-hal tersebut dapat memicu terjadinya stress oksidatif dan inflamasi pada ROS melanosit yang dapat memicu terjadinya vitiligo.

5381.2024 Hubungan Dukungan Keluarga dan Tingkat Depresi dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa

2024-11-15T01:25:10+00:00

5386.2024 Hubungan Resting Heart Rate dan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa Awal di Kabupaten Pacitan

2024-11-15T01:31:20+00:00

5389.2024 Hubungan Perilaku Merokok dan Indeks Massa Tubuh terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo

2024-11-15T01:36:49+00:00

5390.2024 Hubungan antara Stres Akademik dan Awareness Tahap Pre Help-Seeking Behavior dengan Tingkat Depresi pada Mahasiswa

2024-11-15T01:37:50+00:00

5392.2024 Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dan Status Gizi dengan Insidensi Kecacingan pada Siswa SDN 02 Selokaton

2024-11-15T01:39:34+00:00

Latar Belakang: Penyakit kecacingan, yang disebabkan oleh cacing Soil Transmitted Helminths (STH), menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di daerah dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Tingkat sosial ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor risiko penyakit kecacingan pada anak usia di bawah 12 tahun. Secara tidak langsung, tingkat sosial ekonomi yang rendah berhubungan dengan status gizi pada anak akibat faktor lingkungannya. Prevalensi kecacingan tinggi dapat berdampak pada status gizi siswa, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat sosial ekonomi dan status gizi dengan insidensi kecacingan pada siswa di SDN 02 Selokaton. Manfaat: Manfaat penelitian ini mencakup peningkatan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecacingan dan memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat dan peneliti mengenai pentingnya sanitasi dan gizi yang baik. Metode: Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan siswa kelas V dan VI di SDN 02 Selokaton. Sampel diambil secara total sampling. Pengukuran dilakukan melalui kuesioner untuk tingkat sosial ekonomi serta pengukuran antropometri untuk status gizi. Insidensi kecacingan ditentukan melalui pemeriksaan feses.

5393.2024 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KECACINGAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INSIDENSI KECACINGAN (HELMINTHIASIS) PADA SISWA SDN 02 SELOKATON

2024-11-15T01:41:07+00:00

5394.2024 Persepsi Pasien Hipertensi terhadap Pola Hidup Sehat dan Komplikasi Hipertensi

2024-11-15T01:45:26+00:00

5395.2024 MODEL KOMBINASI TERAPI RANGE OF MOTION DAN GENGGAM BOLA KARET PADA KEKUATAN OTOT EKSTERMITAS ATAS PASIEN POST STROKE DI RUMAH SAKIT INDRIATI SOLO BARU

2024-11-15T01:47:01+00:00

Pendahuluan : Stroke adalah penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit pembuluh darah otak nomor satu di dunia yang menyebabkan kecacatan dan kematian. Penyakit stroke sendiri merupakan penyakit yang bisa menyebabkan berkurangnya suplai darah dan oksigen ke otak, sehingga menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik ketika suplai oksigen dan darah terlambat. Stroke sendiri di klasifikasikan menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Tujuan : Untuk menjelaskan pengaruh pemberian terapi kombinasi latihan rage of motion dan genggam bola karet terhadap kekuatan otot ekstermitas atas pada pasien pasca stroke non hemoragic di RS Indriati -Solo baru.

Metode : peneliti menggunakan penelitian Quasy Experimental Design dengan pendekatan Pretest dan postest. Rancangan penelitian ini menggunakan kelopok eksperimental yang diberikan perlakuan, sedangkan kelompok control tidak.Pada kedua kelompok perlakuan diawali dengan pra-test dan setelah pemberian perlakuan diadakan pengukuran kembali (pasca- test). Rancangan penelitian ini mengikuti procedural yang sama dengan rancangan eksperimental semu sejenis Diberikan bagan penelitian

5396.2024 HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN SAYUR BUAH DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMP PONDOK MODERN SELAMAT KENDAL

2024-11-15T01:47:49+00:00

5400.2024 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SISWA JURUSAN TEKNIK MESIN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI SURAKARTA

2024-11-15T01:52:08+00:00

5403.2024 Hubungan Kadar Sebum, Kadar Kelembaban Kulit, dan Durasi Paparan Matahari dengan Kejadian Akne Vulgaris

2024-11-15T01:54:13+00:00

5398.2024 Hubungan Efeke Paparan Asap Rokok dan Obesitas Sentral dengan Tingkat Keparahan Psoriasis Vulgaris

2024-11-15T01:55:00+00:00

5399.2024 HUBUNGAN ANTARA DURASI PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN POLA ASUH IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4 - 6 TAHUN)

2024-11-15T01:55:17+00:00

5421.2024 PENGARUH LAMA WAKTU TUNGGU PERPINDAHAN PASIEN DARI INSTALASI GAWAT DARURAT KE RUANG RAWAT INAP TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

2024-11-28T13:54:45+00:00

5415.2024 Penerapan Intervensi Swedish Massage Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Gangguan Tidur di RSUD dr.Moewardi Surakarta

2024-12-11T04:01:04+00:00

Dalam beberapa dekade terakhir, angka terjadinya penyakit gangguan metabolik, khususnya diabetes melitus mengalami peningkatan. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula darah. Hasil laporan data dari WHO (2019) memprediksi jumlah pasien diabetes melitus di Indonesia akan mengalami peningkatan dari 8.4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21.3 juta pada tahun 2030. Penyakit ini menjadi perhatian yang serius dalam pemberian perawatan kesehatan di seluruh dunia karena angka kasusnya yang terus meningkat sebesar 102,9 % (11.303.084 kasus di tahun 1990 menjadi 22.935.630 kasus di tahun 2019) (Liu et al., 2023). Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022) penderita diabetes melitus tahun 2021 terdapat sebanyak 19,47 juta jiwa. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2022) melaporkan hasil pencatatan terdapat sebanyak 647.093 kasus diabetes melitus.

Jenis diabetes yang paling umum dialami masyarakat adalah diabetes tipe 2 karena penyakit jenis ini disebabkan dari faktor gaya hidup dan pola makan (Wijayanti et al., 2020). Tingginya angka kejadian penyakit diabetes melitus merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kualitas tidur, gejala kecemasan, dan berdampak pada buruknya kualitas hidup (Liu et al., 2023). Kualitas tidur berhubungan dengan terjadinya resistensi insulin pada penderita diabetes melitus, gangguan toleransi glukosa, dan nafsu makan yang meningkat (Ningsih et al., 2022).

Sebagian besar penderita diabetes melitus mengalami masalah gangguan tidur. Dalam studi literatur yang dilakukan oleh Schipper (2021) menjelaskan bahwa masalah gangguan tidur yang sering dialami oleh penderita diabetes melitus diantaranya adalah insomnia (39 %), restless legs syndrome (8 % - 45 %), dan obstructive sleep apnea (86 %). Gangguan tidur ini bisa memperburuk penderita diabetes melitus, yang dapat menyebabkan pengendalian gula darah yang tidak stabil, serta meningkatkan risiko komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular, depresi, dan kematian (Irbar et al., 2023).

Strategi mengatasi gangguan tidur bagi penderita dibagi menjadi 2, yaitu manajemen teknik farmakologis dan manajemen teknik non-farmakologis. Intervensi farmakologis yang bisa diberikan untuk meningkatkan tidur antara lain, antipsikotik, antidepresan, agonis dopamin, dan melatonin, tetapi dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, mengantuk, sakit kepala, dan gangguan pernafasan (Schipper, 2021). Intervensi tidur non-farmakologis merupakan salah satu terapi yang lebih aman dan efektif dibandingkan intervensi farmakologis, karena mempunyai risiko yang lebih rendah, tidak menimbulkan efek samping dan tidak memerlukan biaya yang besar.

Salah satu terapi yang bisa dilakukan adalah swedish massage. Swedish massage diketahui dapat mengurangi kecemasan dan stress (Kristina et al., 2022). Dengan mengurangi tingkat stres dapat meningkatkan kualitas tidur penderitanya, hal ini sangat penting bagi penderita diabetes melitus yang sering mengalami gangguan tidur.

Swedish massage dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga dapat membantu mengurangi gejala neuropati diabetes. Sirkulasi yang lebih baik dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi ketegangan, yang mendukung tidur yang lebih nyenyak (Fahriyah et al., 2021). Menurut studi Karmilayanti (2021) tentang hubungan kualitas tidur dengan keparahan neuropati diabetik perifer dikatakan terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p= 0.001 yang artinya semakin parah derajat neuropati diabetik perifer maka semakin buruk kualitas tidur.

5417.2024 PENERAPAN INTERVENSI TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI PADA PASIEN CA MAMMAE DENGAN MASALAH NYERI KRONIS DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA

2024-12-11T04:25:25+00:00

5404.2024 Analisis Faktor Risiko Kelengkapan Antenatal Care di Puskesmas Karanganyar

2024-12-30T15:56:01+00:00

5405.2024 Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Toleransi Glukosa Terganggu pada Remaja MAN 1 Surakarta

2024-12-30T15:56:54+00:00

5412.2024 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, HUBUNGAN SOSIAL, DAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KUALITAS HIDUP PRALANSIA KECAMATAN LAWEYAN

2024-12-30T16:01:50+00:00

5413.2024 ANALISIS HUBUNGAN TEKANAN INTRAOKULAR DAN ANTERIOR CHAMBER DEPTH DENGAN PERBAIKAN VISUS PADA PASIEN KATARAK PASCA FAKOEMULSIFIKASI

2024-12-30T16:02:30+00:00

5414.2024 Efektivitas Reed Disffuser Roses Aroma Therapy Relaxation dan Digital Tasbih Distraction Terhadap Intensitas Nyeri Pada Klien Perioperatif Hernioraphy di Bangsal Sakura 15 RS Indriati Solo Baru

2024-12-30T16:03:02+00:00

Hernia adalah suatu kondisi di mana suatu organ, jaringan, atau
dinding kantung atau rongga perut mengalami penonjolan secara tidak
normal di bagian tubuh lain (seperti panggul, dada, atau toraks) dan
disebabkan oleh selaput dinding perut yang menonjol (peritoneum). Usus,
usus yang kendur, atau organ perut lainnya mungkin termasuk di antara
bagian dinding perut. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari Keefektivan
Pemberian Terapi Reed Disffuser Roses Aroma Therapy Relaxation
dan Digital Tasbih Distraction Terhadap Intensitas Nyeri Pada Klien
Perioperatif Hernioraphy. Jenis studi yang digunakan dalam penyusuan KIA ini adalah dengan
rancangan Studi Kasus. Studi kasus adalah suatu kegiatan ilmiah akhir yang
dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tentang suatu program,
peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat perorangan, maupun kelompok. Subyek studi kasus yang digunakan dengan pendekatan asuhan
keperawatan ini yaitu Tn S dengan perioperatif hernioraphy di bangsal
Sakura 15 di RS. Indriati Solo Baru. Pengumpulan data menggunakan lembar asuhan keperawatan dengan
melakukan pengkajian pada pasien perioperatif hernioraphy, lembar
Numerical Rating Scale (NRS), lembar Wong-Baker FACES Pain
Rating Scale untuk mengukur tingkat nyeri sebelum dan sesudah
diberikan intervensi, dan lembar efektivitas pemberian intervensi
selama 3 hari perawatan. Sedangkan alat yang digunakan untuk terapi
relaxation dan distraction adalah reed diffuser roses aroma terapi dan
tasbih digital.

Kata Kunci : : Tingkat Nyeri, Reed Disffuser, Roses, Digital Tasbih, Hernioraphy

5416.2024 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI, BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN STUNTING DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK DI PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

2024-12-30T16:03:35+00:00

5420.2024 Ruminasi Sebagai Mediator Antara Rasa Malu dan Bersalah Dengan Kecenderungan Kekambuhan Pengguna Napza

2025-01-03T08:20:51+00:00

5422.2024 Formulasi dan Evaluasi Fisik Sediaan Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) sebagai Pereda Nyeri

2024-12-30T16:05:45+00:00

5423.2024 FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LOTION EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK MENTAH (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI TABIR SURYA

2024-12-30T16:06:50+00:00

5425.2024 Pengaruh Aktivitas Spiritual terhadap kualitas hidup lansia

2024-12-30T16:08:11+00:00

5426.2024 FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN SERUM EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

2024-12-30T16:09:00+00:00

5428.2024 HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN GENERASI Z DAN PENGGUNAAN SUNSCREEN SPF >30 TERHADAP KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA REMAJA

2024-12-30T16:10:15+00:00

5429.2024 Formulasi dan evaluasi fisik sediaan serum ekstrak daun bayam merah (amaranthus tricolor L.) sebagai antioksidan

2024-12-30T16:10:51+00:00

5440.2024 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN MAKAMHAJI

2024-12-30T17:03:41+00:00

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN MAKAMHAJI

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, adakah hubungan sarana prasarana, sikap dan persepsi dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Makamhaji

5466.2024 ROLE STRESSOR, JOB INSECURITY, LOCUS OF CONTROL DAN TURNOVER INTENTION DENGAN BURNOUT SEBAGAI PEMEDIASIROLE STRESSOR, JOB INSECURITY, LOCUS OF CONTROL DAN TURNOVER INTENTION DENGAN BURNOUT SEBAGAI PEMEDIASI

2025-01-07T22:18:07+00:00

Karyawan memiliki peran yang dibutuhkan perusahaan dalam mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan. Karyawan pada setiap perusahaan tentunya mempunyai pandangan dan karakteristik yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya (Widyanty & Prasetya,2023). Namun pencapaian tujuan perusahaan terkait dengan target tersebut mengalami kendala-kendala, baik kendala yang disebabkan faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal di sini dalah faktor dari sumber daya manusia yang dimiliki yakni karyawan berupa adanya niat dari karyawan untuk berpindah atau meninggalkan perusahaan.

Studi ini juga menguji peran burnout sebagai mediator pada pengaruh role stressor pada turnover intention. Tingkat burnout yang tinggi, yang ditandai dengan kelelahan emosional dan depersonalisasi, berkorelasi kuat dengan meningkatnya persepsi ketidakamanan kerja dan niat berpindah di kalangan karyawan. Ketika karyawan bergulat dengan tingkat stres yang meningkat, tuntutan kerja yang meningkat, dan ketidakpastian mengenai status pekerjaannya (Wicaksana,2024). Penelitian Wen et.al (2020), mengemukakan bahwa role stress memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap kelelahan, yang mengarah pada niat berpindah. Burnout sepenuhnya memediasi hubungan antara stres peran dan niat berpindah, yaitu karyawan yang mengalami stres peran tidak akan segera mengundurkan diri kecuali mereka mengalami tingkat kelelahan yang tinggi. Penelitian ini berkontribusi pada literatur manajemen organisasi dengan mengkonfirmasi empat dimensi stres peran dan menunjukkan bagaimana stres peran berdampak pada niat berpindah karyawan (turnover intention).

Penelitian ini dilakukan pada perawat di rumah sakit, dimana diketahui bahwa secara umum jumlah perawat saat ini belum ideal apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk. Artinya bahwa kebutuhan akan perawat belum sesuai dengan pertumbuhan jumlah penduduk saat ini. Selain ketersediaan jumlah perawat, distribusi perawat yang tidak merata saat ini menjadi salah satu alasan bagi perawat untuk memiliki niat berpindah (turnover). Fenomena ini mendorong untuk memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan mencari pekerjaan di perusahaan lain. Keinginan karyawan untuk keluar atau berpindah adalah salah satu tantangan sumber daya manusia yang dihadapi suatu organisasi dan sangat mengganggu efektivitas organisasi. Kondisi tersebut memberikan rujukan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menentukan niat karyawan terkait dengan turnover, yang merupakan prediktor signifikan. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian lanjutan dengan judul : “Role Stressor, Job Insecurity, Locus of Control dan Turnover Intention Dengan Burnout Sebagai Pemediasi”.

5431.2024 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL MOGA KABUPATEN PEMALANG

2025-01-09T03:21:14+00:00

5180.2024 ANALISIS METODE CREDENTIAL DENGAN NILAI ON GOING PRACTICE PROFESIONALISM EVALUATION DI RUMAH SAKIT SWASTA SURAKARTA

2024-02-12T05:43:59+00:00

Masalah penelitian: Kredensial merupakan sistem yang terintegrasi dalam layanan kesehatan sebagai wujud menjaga kompetensi. Proses kredensial sebagai dasar pemberian kewenangan klinik kepada perawat, pada kenyataannya belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Disamping itu proses kredensial juga untuk menjamin akuntabilitas tenaga kesehatan,namun gambaran implementasi proses dan pencapaian tujuan kredensial bervariasi di berbagai institusi. Kondisi ini yang menyebabkan proses kredensial yang di lakukan oleh komite keperawatan di Indonesia saat ini masih belum maksimal. Proses pelaksanaan metode Credensial di Rumah Sakit, dan evaluasi praktek professional perawat berkelanjutan(OPPE) perlu dilakukan kajian mendalam,dikarenakan masih minimnya penelitian terkait metode kredensi dan juga sebagai upaya peningkatan profesionalisme perawat.

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai OPPE /evaluasi praktek profesionalisme perawat berkelanjutan pada tiga kelompok berdasarkan metode credential yang digunakan yaitu kelompok dengan metode satu,metode dua dan metode tiga didalam kredential keperawatan.

Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, Metode yang digunakan diskriptif komparatif dengan menggunakan data yang diambil pada satu tahun terakhir yaitu Agustus 2022 sd Agustus 2023. Populasinya adalah seluruh perawat di sebuah rumah sakit swasta di Surakarta. Besar sampel sejumlah 66 responden ditentukan melalui tehnik total sampling dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Instrument untuk mengetahui metode credential, data responden termasuk lama masa kerja dengan memberikan kuesioner. Instrument yang digunakan untuk menilai evaluasi praktek profesionalisme perawat berkelanjutan (OPPE) menggunakan form penilaian pegawai yang ada di Rumah sakit. Analisis data yang akan digunakan dengan menggunakan uji Kruskal walis/annova sesuai hasil homogenitas dan normalitas data

Kata Kunci:

Metode Credential, On Goin Profesionalism Practice Evaluation, Profesi Perawat

5204.2024 HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGOBATAN DENGAN SELF STIGMA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO

2024-04-01T02:45:27+00:00

Penyakit Tuberculosis Paru merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan dengan jangka waktu yang lama.
lama pengobatan pada pasien penderita Tuberculosis paru berkemungkinan bisa menimbulkan stigma diri pasien Tuberculosis. Oleh karena itu penting untuk diteliti hubungan antara lama pengobatan pada penderita Tuberculosis Paru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara lamapengobatan dengan self stigma pada penderita Tuberculosis paru di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif dengan design deskriptifkorelatif. Analisis data akan menggunakan deskriptif dan uji t test, uji spearman untuk validity dan reliability.

5205.2024 PERBEDAAN TEKANAN INTRAOKULER, VISUS, DAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KATARAK PRE DAN POST OPERASI DENGAN TEKNIK FAKOEMULSIFIKASI

2024-04-01T02:47:44+00:00

5210.2024 ANALISIS MODERASI BERAGAMA MAHASISWA INDONESIA DITINJAU DARI SIKAP MULTIKULTURALISME, INTELLECTUAL HUMILITY DAN RELIGIUSITAS

2024-04-01T02:51:52+00:00

Diskursus terkait moderasi beragama menjadi penting karena dengan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama seperti toleransi, keterbukaan, dan saling menghormati dapat mengembangkan pemahaman keimanan yang lebih komprehensif didalam masyarakat yang majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap multikulturalisme, intellectual humility dan religiusitas terhadao moderasi beragama mahasiswa Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Indonesia sebanyak 9.998.265 dipilih sebagai populasi penelitian. Berdasarkan pertimbangan persebaran populasi, maka teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah accidental sampling. Responden dalam penelitian ini adalah 800 mahasiswa.

5221.2024 PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL

2024-04-01T03:04:36+00:00

Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran motorik yang diperlukan untuk semua aktifitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Oleh karena itu untuk membentuk kelincahan, seorang diharuskan untuk sering bergerak aktif dengan berolahraga. Kelincahan adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi. Misalnya mampu lari berkelak-kelok, lari bolak-balik dalam jarak dan waktu tertentu, atau kemampuan berkelit dengan tepat dengan posisi tetap berdiri dengan stabil. Komponen kelincahan ini erat kaitannya dengan komponen kecepatan dan koordinasi (Karyono, 2011). Pada pemain futsal, kelincahan memiliki peran yang cukup penting dalam memperoleh prestasi di dalam suatu pertandingan. Di dalam permainan futsal, kelincahan dibutuhkan untuk mengubah arah gerakan dengan cepat ketika mencari ruang untuk menerima bola dan memasukkan bola ke gawang lawan pada saat menyerang, mengubah arah gerakan dengan cepat ketika kembali ke posisi masing- masing. Sehingga dalam permainan futsal, kelincahan seseorang dipengaruhi oleh keseimbangan. Keseimbangan merupakan suatu bentuk latihan yang disesuaikan agar seseorang mampu untuk bergerak dengan cepat sambil merubah arah tanpa kehilangan keseimbangan tubuh. Latihan kelincahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan adalah lari rintangan, lari berbelok-belok (zig-zag run) dan lari bolak-balik (shuttle run). Pada umumnya model latihan yang sering dijumpai dilapangan dengan menggunakan dua model latihan yaitu latihan zig-zag run dan latihan shuttle run. Fisioterapi berperan dalam upaya peningkatan prestasi pemain dengan cara mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional sesuai hasil analisis kebutuhan jenis olahraga sehingga tercapai prestasi yang maksimal. Salah satu bentuk penanganan yang dilakukan oleh fisioterapi adalah dengan memberikan penambahan latihan untuk meningkatkan kemampuan agility yaitu dengan zig-zag run dan shuttle run. Berdasarkan dari berbagai latar belakang diatas, penulis berkeinginan untuk bisa membuka wawasan, meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya seorang fisioterapis dalam bidang olahraga. Waktu dan Tempat Penelitian: Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli tahun 2024 pada dua kelompok yang diambil di Lapangan Futsal Budi Langgeng di Ngemplak. Subjek Penelitian: Subjek penelitian diambil dari semua anggota UKM futsal Polkesta berjumlah 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Prosedur Penelitian: Tahap pertama, peneliti telah melaksanakan pre penelitian untuk mendapatkan biodata subjek penelitian dan membagikan inform concent kepada subjek tentang kesediaannya sebagai subjek penelitian serta persamaan persepsi antara peneliti, pelatih, dan asisten pelatih tentang tata cara pengambilan data dan pemberian latihan. Subjek perlakuan dibagi menjadi 2 (dua) kelompok dengan cara undian, nama masing-masing subjek penelitian ditulis dalam kertas dan di masukkan ke dalam satu wadah, kemudian diambil secara acak satu persatu untuk menentukan subjek yang masuk dalam kelompok zig-zag run atau kelompok shuttle run. Tahap kedua, dilakukan pre-test dengan alat ukur agility t test. Tahap ketiga, perlakuan berupa zig-zag run pada kelompok 1 dan shuttle run pada kelompok 2. Latihan ini dilakukan 8 minggu dengan frekuensi 2 kali seminggu atau 16 kali pertemuan. Tahap keempat, pelaksanaan post-test dilakukan setelah minggu keempat subjek penelitian pada kelompok 1 dan kelompok 2 mendapat perlakuan. Post-test dilakukan dengan prosedur pengukuran yang sama dengan pre-test.

5218.2024 Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi

2024-04-04T04:58:23+00:00

Latar Belakang : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang berada diangka 130/80 mmHg atau lebih. Penyakit hipertensi juga bisa disebut penyakit silent killer yang berarti penyakit ini sering terjadi tanpa adanya keluhan dan tanda – tanda yang muncul sebelumnya (WHO 2018). Jika penyakit hipertensi ini dibiarkan maka dapat menimbulkan komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Penelitian dengan judul Physical Exercise in Resistant Hypertension: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials mengatakan bahwa latihan fisik dapat mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi. Senam yoga merupakan sebuah aktivitas fisik yang dilakukan dengan cara memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indra dan seluruh tubuh seseorang. Hal tersebut berfungsi untuk menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran. Selain itu senam yoga juga berfungsi untuk melancarkan aliran oksigen didalam tubuh yang dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat (Viklund, 2010). Tujuan : untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Metode Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one grouppre and post test. Penelitian dilaksanakan pada Maret dan April 2024. Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah Posyandu Lansia Tohudan Colomadu Karanganyar. Subjek dari penelitian ini adalah lansia yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi, peserta dikatakan memenuhi syarat jika mereka berusia 50-70 tahun, tekanan darah sistole 130-200 mmHg dan distole 80-110 mmHg dan bersedia mengikuti penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sphygmomanometer digital. Tensimeter atau sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Pada tensimeter digital menggunakan layar untuk menunjukkan hasil dari tekanan darah seseorang. Analisis Data : Menguji normalitas data dapat menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan shapiro-wilk. Untuk membuktikan bahwa senam yoga berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia, maka dilakukan uji beda antara pre-test dan post-test. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired t-test.

5237.2024 Sebuah Penerapan Theory of Planned Behavior terhadap Perilaku Perawatan Diri Pasien Hipertensi: sebuah Path Analysis

2024-11-06T09:57:39+00:00

Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Salah satu target global penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030. Perilaku kesehatan pada penderita hipertensi perlu diteliti, untuk mendapatkan faktor-faktor yang berpengaruh, sehingga bermanfaat untuk pencegahan dan pengendalian komplikasi-komplikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan teori ini dalam memprediksi perilaku perawatan diri pasien hipertensi (self-care behavior). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat intervensi untuk meningkatkan kedisiplinan pasien hipertensi dalam berperilaku sehat untuk mencegah komplikasi-komlikasi yang muncul. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Analisis menggunakan path analysis. Keluaran yang ditargetkan: 1) artikel publikasi minimal di jurnal terindeks sinta 3 atau 4, 2) HKI, 3) proposal skripsi. Penelitian sesuai dengan RIP UMS terkait dengan Kesehatan dan kesejahteraan. TKT riset ini 2. Mahasiswa dilibatkan untuk memberikan pengalaman penelitian, sehingga bisa menjadi bekal pelaksanaan skripsi.

5275.2024 Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Desa SIAGA untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil di Desa Jati, Wilayah Kerja Puskesmas Gatak, Sukoharjo

2024-08-13T11:45:28+00:00

Penelitian di Desa Jati, Gatak, Sukoharjo, ini akan mengangkat masalah tentang pengetahuan masyarakat tentang Desa SIAGA untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir masih menjadi prioritas di Indonesia dan telah meningkat setiap tahunnya. Berbagai strategi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam dua dekade terakhir, salah satu strateginya adalah Desa SIAGA (Siap Antar Jaga). Program Desa SIAGA bertujuan untuk memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam persiapan kelahiran. Di samping itu, kurangnya pengetahuan para ibu hamil dan masyarakat tentang program Desa SIAGA tampaknya mempengaruhi sejauh mana ibu hamil dan masyarakat luas berpartisipasi dalam program ini. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menggambarkan pengetahuan masyarakat tentang Desa SIAGA sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan survey kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Jati, wilayah kerja Puskesmas Gatak, Sukoharjo dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Melalui kegiatan penelitian ini, peneliti merencanakan luaran berupa publikasi dalam jurnal ilmiah nasional yang memiliki ISSN dan sebagai bahan ajar dalam Keperawatan Komunitas.

5277.2024 Kedekatan Tempat Tinggal dengan Polutan Antropogenik sebagai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular; Analisis Geospatial di Kecamatan Gatak Sukoharjo

2024-09-10T03:56:30+00:00

Latar belakang: Penyakit tidak menular dalam beberapa decade terakhir telah menjadi masalah kesehatan utama baik di tingkat global hingga di Indonesia. Salah satu faktor risiko dari penyakit tidak menular adalah penurunan kualitas lingkungan akibat industrialisasi, urbanisasi, penggunaan bahan kimia di sector pertanian, serta pengelolaan limbah rumah tangga dan industri yang tidak diolah dan langsung dibuang ke sungai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh faktor-faktor potensial polusi akibat aktivitas antropogenik baik melalui media udara, air, dan suara terhadap risiko terjadinya penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular yang menjadi interest dalam studi ini meliputi hipertensi, diabetes, kanker / tumor, dementia, dan stroke. Faktor lingkungan yang dievaluasi meliputi kedekatan tempat tinggal dengan tempat pembuangan sampah, pasar, sungai, jalan raya, rel kereta api dan industri; kepadatan penduduk tempat tinggal; serta persentase luas sawah daerah tempat tinggal. Metode: Penelitian ini berdesain potong lintang, menggunakan data sekunder dari sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dikombinasikan dengan analisis geospatial dengan bantuan aplikasi google earth. Penyakit tidak menular yang menjadi interest diekstraksi dari data SIMPUS menggunakan kode ICD yang sesuai. Lokasi penelitian berada di Puskesmas kecamatan Gatak kabupaten Sukoharjo dengan unit analisis wilayah rukun warga (RW) yang berjumlah 92 RW. Analisis statistic menggunakan analisis bivariat yang sesuai dengan jenis skala variabel yang dianalisis dilanjutkan dengan analisis multivariat yang sesuai.

5266.2024 MEMPERKIRAKAN TEKANAN INTRAOKULAR PRE-OPERATIF PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI MATA: MENILAI FAKTOR USIA, JENIS KELAMIN, TEKANAN DARAH, KEDALAMAN BILIK MATA ANTERIOR, AXIAL LENGTH, DAN LENS THICKNESS

2024-09-18T05:48:51+00:00

5265.2024 Clinical Outcome of Patients with Glaucoma undergoing Peripheral Iridectomy and Phacoemulsification: Long-Term Follow-Up Case Series Study

2024-11-06T10:10:53+00:00

5326.2024 Studi Kasus Presepsi Kualitas Pelayanan Posyandu Remaja di Puskesmas Kartasura

2024-09-20T02:43:16+00:00

Kualitas layanan Posyandu Remaja sebagai bagian dari program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan upaya penting dalam meningkatkan kesehatan remaja. Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan remaja sebagai pengguna layanan. Peningkatan kualitas layanan Posyandu Remaja tidak hanya bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, tetapi juga untuk memastikan bahwa pelayanan tersebut sesuai dengan nilai-nilai dan harapan remaja, sehingga mampu menciptakan lingkungan kesehatan yang bermanfaat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan presepsi kualitas pelayanan posyandu remaja di Puskesmas Kartasura. Penelitian menggunakan Jenis penelitian kualitatif. Metode pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Sample yang akan di wawancara berjumlah 15 orang (8 peserta posyandu, 1 bidan desa dan 6 kader posyandu). Kriteria informan kunci dalam penelitian ini yaitu
dengan syarat sedang menjadi pengurus aktif, memiliki masa kerja minimal 1 tahun dan menjadi penyelenggara posyandu remaja dalam 1 tahun
terakhir dan Kriteria informan kunci dengan syarat menjadi peserta aktif di posyandu remaja dan minimal 6 kali hadir dalam kegiatan posyandu remaja dalam kurun 1 tahun.

5301.2024 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Kenaikan Berat Badan Dan Tekanan Darah Pada Pasien Pengguna Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

2024-10-09T04:57:30+00:00

Keluarga Berencana merupakan program pemerintah untuk mengatur pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi kenaikan yang sulit terkontrol. Tujuan program ini berefek pada semua sektor, termasuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara umum. Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) diwujudkan dalam kegiatan penggunaan kontrasepsi pada wanita maupun laki-laki usia produktif. Salah satu alat kontrasepsi yang menjadi favorit akseptor KB yaitu suntik 3 bulan. Efek samping penggunaan kontrasepsi ini antara lain yaitu kenaikan berat badan dan kenaikan tekanan darah, dimana kedua efek ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler dan metabolik. Faktor yang mempengaruhi pola kenaikan berat badan dan tekanan darah ini perlu diketahui untuk dijadikan pegangan dalam memberikan edukasi kepada akseptor untuk mencegah kejadian penyakit tersebut diatas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kenaikan berat badan dan tekanan darah serta faktor yang mempengaruhinya pada pengguna suntik KB 3 bulan.

Metode penelitian ini menggunakan observasional deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional sumber data primer dan sekunder dari rekam medik akseptor KB.

Rencana luaran penelitian ini diharapkan berupa publikasi dalam jurnal nasional, poster keluarga berencana, dan video edukasi.

Kata kunci : suntik KB 3 bulan, kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah, faktor-faktor berpengaruh

5339.2024 Model Kesehatan Mental Perspektif Ekologi: Determinan Sosial Antisipasi Pemakaian dan Kekambuhan Narkotika

2024-10-09T05:07:31+00:00

Urgensi. Penyalahgunaan narkoba dan tingkat kekambuhan di Indonesia menjadi isu serius yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan stabilitas sosial ekonomi. Terdapat kebutuhan mendesak untuk mengembangkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif, karena prevalensi penyalahgunaan yang meningkat di kalangan usia produktif dan tingkat kekambuhan mencapai 40-50% pasca-rehabilitasi. Faktor keluarga, teman sebaya, dan budaya berperan besar dalam perilaku penyalahgunaan narkoba, menuntut pendekatan holistik yang memperhatikan konteks sosial-budaya dalam perawatan dan pencegahan.

Tujuan. Mengembangkan model kesehatan mental berbasis sosial-budaya yang dapat mengantisipasi penggunaan dan kekambuhan narkoba. Melalui pengidentifikasian faktor risiko dan protektif yang kompleks, penelitian ini bertujuan untuk mendesain asesmen yang inovatif dan lebih sensitif terhadap faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi perilaku penyalahgunaan narkoba.

Metode. Desain campuran kualitatif dan kuantitatif secara sekuensial. Tahap pertama, eksplorasi, melibatkan identifikasi data sekunder dan FGD/wawancara untuk mengungkap faktor risiko dan protektif serta kebutuhan penilaian kesehatan mental. Tahap kedua, pengembangan model, akan dilakukan melalui Penilaian Pakar dan workshop bersama para stakeholder. Metode ini diharapkan dapat menghasilkan data yang mendalam tentang dinamika sosial-budaya yang mempengaruhipenyalahgunaan narkoba dan kekambuhan.

Luaran yang Ditargetkan. Model kesehatan mental yang valid dan reliabel yang dapat diaplikasikan dalam praktek klinis dan komunitas. Luaran utama adalah publikasi artikel dalam jurnal internasional bereputasi ‘Journal of Mental Health’ (Q2)https://www.tandfonline.com/action/journalInformation?show=journalMetrics&journalCode=ijmh20.

5348.2024 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN (SIKLAMAT DAN SAKARIN) DI SEKITAR SD KECAMATAN LAWEYAN

2024-10-17T10:06:09+00:00

5358.2024 ASUPAN ZAT GIZI, KOMPOSISI TUBUH, DAN KEBUGARAN ATLET UKM FUTSAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2024-10-21T01:46:34+00:00

Futsal juga sebagai salah satu olahraga aerobik yang menuntut kebugaran yang optimal dari pemainnya. Kebugaran jasmani adalah salah satu faktor pendukung prestasi yang cemerlang dari atlet. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kemampuan fisik dan produktivitas akan semakin besar apabila tingkat kebugaran jasmani seorang atlet tinggi karena tingkat kesehatan jasmani atlet tersebut baik. Prestasi yang maksimal dapat tercapai jika atlet memiliki kebugaran jasmani yang tinggi. Kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain asupan gizi, status gizi dan komposisi tubuh. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan salah satu kampus yang memiliki unit kegiatan mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal tetapi dalam UKM Futsal UMS belum ada pemantauan kebugaran jasmani sehingga prestasi yang dihasilkan kurang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan dan pengukuran asupan gizi, komposisi tubuh, status gizi dan kebugaran jasmani dari anggota UKM Futsal UMS sebagai upaya memaksimalkan prestasi dari UKM Futsal UMS.

5369.2024 ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM DIMENSI LAPORAN KEJADIAN INSIDEN DI RUMAH SAKIT TIPE D

2024-11-01T02:51:18+00:00

Latar belakang.Keselamatan pasien merupakan masalah global dan nasional bagi rumah sakit. Pelaporan insiden keselamatan pasien harus menjadi budaya, sehingga semua insiden dicatat dengan baik untuk dianalisis dan diambil tindakan pencegahannya.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya keselamatan pasien di rumah sakit tipe D khususnya pada dimensi pelaporan insiden keselamatan pasien. Metode. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berdasarkan data sekunder pada rumah sakit tipe D. Kuesioner budaya keselamatan pasien diadopsi dari AHRQ (2004) yaitu Survei Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit (HSOPSC) dengan populasi 70 responden.Hasil. Budaya keselamatan pasien di rumah sakit termasuk dalam budaya keselamatan sedang yaitu 73,9%. Budaya keselamatan pasien tertinggi (90%), dicapai pada dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan selanjutnya. Sedangkan frekuensi laporan kejadian mempunyai kategori paling rendah (61,4%).Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaporan insiden keselamatan pasien harus menjadi budaya dan kebiasaan seluruh petugas kesehatan karena sistem pelaporan ini akan mendorong petugas untuk lebih peduli terhadap keselamatan pasien dan mencegah terjadinya kesalahan. Saran. Rumah Sakit dapat menganalisa dan memperbaiki sistem dan manajemen yang berkaitan dengan budaya keselamatan pasien

5356.2024 Evaluatif Dan Kebijakan Literasi Keagamaan Lintas Budaya

2024-11-14T21:11:24+00:00

PAI diyakini telah memainkan peran penting dalam membentuk peserta didik menjadi insan yang berkesadaran moral dan beretika sosial Islami, dengan ciri-ciri karakter baik dan sifat-sifat luhur berbasis nilai-nilai Islam. Namun, hasil riset terdahulu menemukan bahwa ada resiko mengintai di balik agen sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai keislaman di Lembaga Pendidikan melalui PAI, manakala paradigma dan metodologi yang digunakan dalam pembelajarannya bersifat eksklusif dan indoktrinatif. Pendidikan agama apapun –baik Islam, Kristen, Yahudi, Hindu atau agama lainnya—yang konservatif dan eksklusif-dogmatik demikian, ditengarai turut meningkatkan prasangka dan kebencian terhadap kelompok berbeda, dan mempertajam segregasi antara komunitas-komunitas agama yang berbeda. Setelah program LKLB berjalan 3 tahun dengan jumlah keikutsertaan massal guru dan ustadz/ustadzah dari seluruh 38 provinsi Indonesia, maka dirasa perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui dampak, tantangan dan peluang kebijakan program LKLB dalam meraih cita mewujudkan pro-eksistensi dan kolaborasi antar-iman di kalangan guru maupun para siswa didik mereka. Penelitian ini termasuk dalam penelitian mix methode dengan kualitatif dan kuantitatif sebagai sumber pencarian data. Partisipan penelitian terdiri dari 342 responden dengan kualifikasi (1) lulusan pelatihan LKLB tingkat pengenalan dan tingkat upgrading, (2) kepala/wakil kepala sekolah/madrasah asal lulusan LKLB dan non-lulusan, (3) teman-teman sejawat lulusan LKLB, (4) komite sekolah/madrasah asal lulusan LKLB, dan (5) peserta didik di sekolah/madrasah asal lulusan LKLB.

5366.2024 Model Kesehatan Mental Perspektif Psikologi: Determinansi Kepribadian Antisipasi Pemakaian Dan Kekambuhan Narkotika

2024-11-14T21:11:50+00:00

Penyalahgunaan narkotika menjadi salah satu bentuk gangguan yang eksplisit dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).
Penyalahgunaan narkotika telah menjadi ancaman secara pribadi, individu yang bersangkutan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi, dan masa depan Indonesia secara luas. Gangguan ini menjadi fenomena gunung es, sehingga Indonesia dinyatakan darurat narkotika. Urgensi penelitian ini adalah sebagai usaha preventif penyalahgunaan narkotika dalam mengatasi darurat narkotika dengan desain rapid assessment biopsikososio-spiritual pada subjek rentan (vulnerable population), khususnya perspektif psikologis (bagian dari konsorsium Pengembangan Instrumen Sehat Biopsikososio-Spiritual Antisipasi Pemakaian Dan Kekambuhan Narkotika). Rapid assessement ini dilakukan pada populasi rentan di setting sekolah untuk bidang pendidikan, setting rehabilitasi narkotika, setting Lembaga pemasyarakatan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membangun desain kesehatan mental perspektif psikologis, khususnya kepribadian antisipasi pemakaian dan kekambuhan narkotika. Sedangkan secara spesifik tujuan dari penelitian ini: 1) assessment di setiap setting pendidikan, 2) assessment di setiap setting tempat
rehabilitasi, dan 3) assessment di setiap setting Lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan mixed method model
sequential exploratory strategy. Pada tahap kualitatif data dikumpulkan dengan ciri-ciri tertentu dan secara snowball yang terdiri dari: pengumpulan data dengan data sekunder, tes psikologi, dan focus group discussion setting rehabilitasi narkotika. Pada tahap selanjutnya dengan kuantitatif, data dikumpulan dengan uji validitas isi dan validitas konstruk untuk model kesehatan mental perspektif psikologi: determinasi kepribadian antisipasi pemakaian dan kekambuhan narkotika. Target luaran penelitian ini adalah accepted artikel di Journal of Etnicity in Substance Abused (Q3) dengan judul “Personality models of risk and protective factors for drug abuse in Indonesia”, dengan TKT 3]

5377.2024 ANALISIS TINGKAT DAN FAKTOR PENYEBAB STRES MAHASISWA KESEHATAN MENJELANG UJIAN

2024-11-15T01:20:09+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stres dan faktor-faktor penyebab stres pada mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta menjelang ujian. Stres didefinisikan sebagai respons fisik dan emosional terhadap tuntutan yang melebihi kapasitas adaptif individu. Mahasiswa, khususnya dalam bidang kesehatan, menghadapi berbagai tantangan akademis yang signifikan yang dapat memicu stres, terutama ketika menghadapi ujian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner Depression Anxiety and Stress Scales (DASS-42) yang diisi oleh 368 mahasiswa kesehatan angkatan 2020 hingga 2023.

5427.2024 Hubungan Personal Hygiene, Pengetahuan, Dan Prestasi Akademik Terhadap Prevalensi Kecacingan Pada Siswa Sd Selokaton Karanganyar

2024-12-30T16:09:42+00:00

Penyakit Kecacingan (Soil-transmitted helminth) merupakan permasalahan penyakit infeksi di Indonesia yang sering dilupakan (neglected disease). Insidensinya tinggi di Indonesia, cukup rendah di Pulau Jawa. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan status gizi pada anak-anak, anemia, penurunan konsentrasi dan prestasi akademik. Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan infeksi kecacingan ini, salah satunya dengan pemberian Albendazol setiap 6 bulan kepada siswa-siswi di Indonesia. Program pemerintah tersebut belum merata dilaksanakan di setiap sekolah. Selain itu, faktor-faktor lain mempunyai pengaruh terhadap kekambuhan penyakit ini, yaitu personal hygiene, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), pengetahuan-sikap-perilaku tentang kecacingan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene, pengetahuan dan prestasi akademik dengan prevalensi kecacingan pada siswa SD Selokaton Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi observasional analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan kuesioner personal hygiene dan pengetahuan, data prestasi akademik siswa, dan pengumpulan feses siswa. Keluaran penelitian ini akan berupa dua publikasi di jurnal SINTA 3 atau 4. Penelitian ini sesuai dengan roadmap prodi serta TKT 3. Mahasiswa terlibat dalam membantu pelaksanaan penelitian pengumpulan data personal hygiene, pengetahuan dan prestasi akademik.

5227.2024 EVALUASI KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2024

2024-04-01T03:12:53+00:00

5238.2024 PENURUNAN BAKTERI E.COLI DAN COLIFORM PADA AIR BERSIH DENGAN METODE CHLORINE DIFFUSER KOMBINASI PASIR PUTIH

2024-06-24T11:51:11+00:00

Air menjadi kebutuhan manusia yang paling penting,tanpa air berbagai aktivitas tidak dapat berlangsung. Air adalah sumber daya alam yang dapat diperbaruhi. Tetapi faktanya membuktikan bahwa kesediaan air tanah tidak dapat bertambah. Air menjadi suatu sarana yang perkembangan mikroorganisme. Tempat yang terdapat air selalu akan ditemukan berbagai macam organisme didalamnya,diantaranya bakteri Escherichia coli(E.coli) ( Winarti & Dinarjati, 2021). Aktivitas sehari- hari yang berhubungan sebagai higiene dan sanitasi membutuhkan air. Air menjadi masalah utama dalam kesehatan,tetapi cara penerapan dalam dosmestik dan pemanfaatannya seperti mandi, masak, minum dan lain-lain. Penyakit yang ditularkan melalui air bisa meningkatkan penyakit infeksi yang mematikan dan merugikan (Jesika & Hilal, 2016). Masyarakat memanfaatkan air bersih yang bersumber dari air hujan, air sungai, air rawah, air danau, air laut dan air dalam tanah. Salah satu air dalam tanah yaitu air sumur gali yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber air yang dikomsumsi dengan kedalamam sumur sekitar 20meter dari permukaan tanah (Sasongko et al., 2014)

5269.2024 MENGETAHUI PENURUNAN BAKTERI E. COLI DAN COLIFORM DENGAN METODE CHLORIN DIFFUSER KOMBINASI PASIR SILIKA PADA AIR BERSIH

2024-08-13T11:45:40+00:00

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup khususnya manusia. Permasalahan yang banyak dijumpai bahwa kualitas air tanah atau sungai yang digunakan masyarakat belum memenuhi syarat sebagai air bersih atau air minum yang sehat dan aman di konsumsi. Tujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan bakteri Coliform dan Escherichia coli dengan metode chlorin diffuser kombinasi pasir silika pada air bersih dengan waktu 30, 45, 60 menit. Metode yang digunakan kuasi experiment dengan rancangan pretest-postest with control. Sampel diambil di salah satu sumur daerah golilan di kos x. Analisis menggunakan one way annova dengan sig 95%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan jumlah bakteri Escherichia coli dengan waktu perlakuan dengan nilai sig 0,659, namun ada perbedaan untuk jumlah bakteri Coliform dengan waktu perlakuan dengan nilai sig 0,000.

5360.2024 HUBUNGAN NEUTROPHIL TO LYMPHOCYTE RATIO (NLR) DAN LYMPHOCYTE TO MONOCYTE RATIO (LMR) DENGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE ISKEMIK

2024-10-21T01:20:55+00:00

5362.2024 HUBUNGAN ANTARA LEUKOSITOSIS DAN HIPONATREMIA DENGAN MORTALITAS PASIEN STROKE ISKEMIK

2024-11-06T09:39:07+00:00

5367.2024 Korelasi Jumlah Eosinofil Absolut, Basofil Absolut, dan Eosinophil-Basophil Ratio (EBR) terhadap Lama Rawat Inap Pasien Anak Infeksi Virus Dengue

2024-11-09T05:58:50+00:00

5376.2024 Korelasi Derajat Infeksi Dengue Dengan Nyeri Abdomen, Delta Hematokrit, Platelet, Dan Rasio Delta Hematokrit-Platelet Pada Pasien Pediatrik

2024-11-15T01:18:57+00:00

5382.2024 Hubungan Kadar HbA1C dan Hipertensi Dengan Nefropati Diabetik Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

2024-11-15T01:26:18+00:00

5383.2024 Hubungan Usia Ibu dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester Pertama

2024-11-15T01:27:20+00:00

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan serius yang dapat meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan janin, khususnya di negara berkembang. Prevalensi anemia di Indonesia, meskipun telah mengalami penurunan, masih berada di atas target WHO. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara usia ibu dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester pertama. Faktor usia diklasifikasikan menjadi remaja (<20 tahun) danusia tua (>35 tahun), sedangkan status gizi yang diukur melalui IMT. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu kriteria sampel dan lokasi dari penelitian sebelumnya, serta diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan baru kepada ibu hamil serta tenaga medis.

5384.2024 Korelasi Mean Corpuscular Hemoglobin, Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration, dan Platelet to Hemoglobin Ratio dengan derajat Infeksi Virus Dengue pada Pasien Anak

2024-11-15T01:29:32+00:00

5385.2024 Korelasi Kadar Eritrosit, Hematokrit, Hemoglobin, dan Hb/RDW Ratio dengan Lama Rawat Inap Pasien Infeksi Virus Dengue Anak

2024-11-15T01:30:25+00:00

5388.2024 Analisis Determinan Lingkungan Rumah dan Diabetes Melitus terhadap Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Gatak

2024-11-15T01:35:59+00:00

5391.2024 Korelasi Lama Demam Sebelum Masuk Rumah Sakit, Hematokrit, Jumlah Platelet, Dan Leukosit, Dengan Lama Rawat Inap Pasien Infeksi Virus Dengue Pada Anak

2024-11-15T01:38:39+00:00

5397.2024 EFEK ANTIOKSIDAN DAN SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DARI MINYAK ATSIRI JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. Amarum)

2024-11-15T01:49:26+00:00

5406.2024 ANALISIS HUBUNGAN TEKANAN INTRAOKULAR DAN GRADING KATARAK TERHADAP PERBAIKAN VISUS PASCA FAKOEMULSIFIKASI

2024-12-30T15:57:35+00:00

5407.2024 AKTIVITAS ANTIBAKTERI PERASAN BUAH PEPAYA MUDA (Carica papaya Linn) TERHADAP Streptococcus pyogenes

2024-12-30T15:58:21+00:00

5409.2024 Analisis Pengaruh Tingkat Kecemasan dan Tekanan Darah terhadap Tekanan Intraokular (TIO) Pasien Pre-Operasi Katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi

2024-12-30T15:59:42+00:00

5410.2024 ANALISIS HUBUNGAN KETEBALAN LENSA DAN KEDALAMAN BILIK MATA ANTERIOR DENGAN NILAI PHACO-TIME PADA PASIEN KATARAK SENILIS

2024-12-30T16:00:35+00:00

5411.2024 EFEK ANTIOKSIDAN DAN SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DARI MINYAK ATSIRI TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza)

2024-12-30T16:01:11+00:00

5223.2024 POTENSI ANTIBAKTERI ISOLAT JAMUR ENDOFIT TEBU (Saccharum officinarum) TERHADAP MULTIPLE DRUG RESISTEN ORGANISME

2024-04-01T03:07:22+00:00

World Health Organization (WHO) mengidentifikasi resistensi antimikroba sebagai salah satu ancaman besar bagi kesehatan manusia saat ini. Awalnya, resistensi antibiotik terbatas pada rumah sakit dan fasilitas perawatan jangka Panjang. Namun, saat ini kasus resistensi antibiotik juga dijumpai pada infeksi yang didapat di komunitas dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat global yang paling mendesak. Sekelompok bakteri tertentu telah diidentifikasi dengan singkatan ESKAPE (Enterococcus faecium, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterobacter spp.) yang menyebabkan sebagian besar infeksi nosokomial di lingkungan perawatan Kesehatan. Terdapat beberapa sumber senyawa bioaktif antibakeri antara lain tumbuhan hwan, dan mikroba. Mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan disebut sebagai mikroba endofit berupa bakteri atau jamur. Satu diantara jamur yang diteliti yaitu jamur endofit tebu yang memiliki beberapa aktivitas antibakteri yaitu aktivitas bakteriostatik terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, dan Salomonella typhimurium. Karena kemampuannya, penggunaan jamur endofit tebu sebagai agen antimikroba dapat menjadi solusi alami dan berkelanjutan untuk mengendalikan mikroba yang resisten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antibakteri isolate jamur rendofit tebu terhadap bakteri pathogen ESKAPE MDRO serta membandingkan aktivitas antibakreri isolate jamur endofit tebu terhadap pathogen ESKAPE dengan antibiotic yang masih sensitive terhadap bakteri pathogen ESKAPE MDRO

Metode yang digunakan dalam studi ini dengan melihat aktivitas antibakteri melalui beberapa uji laboratorium meliputi uji media cair, uji media padat, dan kultur sensitivitas antibiotic. Pada uji media cair ada beberapa metode, yaitu suspension time-kill test, broth dilution test, liquid time-kill assay. Pada uji media padat terdapat 5 metode, yaitu selective medium, different culture media, direct solid disc, agarose-based media, dan direct single-cell imaging.

Penelitian direncanakan dalam 4 bulan dengan tahapan pembuatan proposal, pembentukan kesekretariatan, etichal clearence, serta perizinan laboratorium. Tahap kedua dilakukan pemilihan subjek penelitian sesuai kriteria restriksi. Pengambilan data, input, dan analisis data. Tahap ketiga penulisan laporan dan publikasi.

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi ke jurnal internasional, pembuatan bahan ajar, pengajuan HAKI, dan dasar penelitian selanjutnya.

5268.2024 HUBUNGAN WAKTU TANGGAP RESPON TIME DENGAN TINGKATKEPUASAN PELAYANAN PADA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT IGD

2024-09-10T03:42:54+00:00

HUBUNGAN WAKTU TANGGAP RESPON TIME DENGAN TINGKATKEPUASAN PELAYANAN PADA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT IGD

5327.2024 PENGUKURAN HEALTH RELATED QUALITY OF LIFE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN KOMPLIKASI NEUROPATI PERIFER DENGAN INSTRUMEN EQ5D-5L

2024-10-09T05:01:56+00:00

Diabetes mellitus Tipe 2 (DMT2) adalah penyakit metabolik yang berkembang pesat di dunia, dengan prevalensi diperkirakan mencapai 438 juta pada tahun 2030, sebagian besar di negara berkembang termasuk Indonesia. DMT2 diperkirakan akan menjadi salah satu dari tujuh penyebab kematian utama di dunia. Salah satu komplikasi DMT2 adalah neuropati diabetik. Neuropati diabetik adalah hilangnya fungsi sensorik yang dimulai dari ekstremitas bawah, ditandai dengan nyeri dan gejala seperti terbakar, kesemutan, dan mati rasa, yang berkembang dari distal ke proksimal. Penyakit ini mempengaruhi Health Related Quality of Life (HRQoL) pasien, yang mencakup aspek fisik, sosial, psikologis, dan spiritual. DMT2 juga berdampak signifikan terhadap mortalitas, biaya kesehatan, dan kualitas hidup yang rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai HRQoL pasien DMT2 dengan komplikasi neuropati perifer di RSUP Surakarta menggunakan alat ukur EQ-5D 5L. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki hubungan multivariat antara variabel berdasarkan karakteristik sosio-demografik dan kondisi klinis. Dengan metode cross sectional, data primer dan sekunder responden dikumpulkan dan dianalisis dengan uji univariat dan multivariat.

Kata kunci : Health Related Quality of Life, Diabetes mellitus Tipe 2, neuropati perifer, EuroQoL-5D 5L