5621.2025 Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Gyssens Pada Pasien Pneumonia Komuniti Dewasa di Intalasi Rawat Inap RSUP Surakarta Tahun 2024.

Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode Gyssens Pada Pasien Pneumonia Komuniti Dewasa di Intalasi Rawat Inap RSUP Surakarta Tahun 2024.

  • Okeu Muhamad Okeu Audiardi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract

Pneumonia merupakan suatu penyakit yang terjadi dengan adanya peradangan pada paru-paru, biasanya disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, jamur, parasit, dan bakteri (Cynthia Anggreani Simbolon, Duma Turu Allo, 2023). Beberapa penyebab pneumonia yang sering ditemukan yaitu mikroorganisme Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae). Selain itu adapun mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan pneumonia seperti Chlamydia pneumoniae, Haemophilus influenzae, Legionella species, dan Mycoplasma pneumoniae. Pada setiap tahunnya menurut data prevalensi pneumonia dapat mencapai hingga 450 juta orang, Dalam satu tahun tercatat insiden pneumonia global sebanyak 9,2 jutaan kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia (Magdalena Tania Tnesi, Agung Permata, Rakhmadani Gadis Aprilianti, 2023) Di Surakarta angka kejadian pneumonia setiap tahunnya semakin meningkat, menurut Badan Pusat Statistik Kota Surakarta tercatat kasus pneumonia sebanyak 473 pada tahun 2023 yang mana pada tahun sebelumnya hanya tercatat 233 kasus pneumonia. Salah satu obat yang digunakan dalam kasus pneumonia yaitu antibiotik, hal tersebut dikarenakan antibiotik sangat berperan untuk membunuh serta menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Namun, penggunaan antibiotik memerlukan pengawasan dari tenaga kesehatan karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik jika tidak sesuai dalam pemberiannya. resistensi antibiotik dapat diartikan sebagai tidak terbunuhnya atau terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme, resistensi tersebut terjadi disebabkan apabila bakteri berubah sehingga menyebabkan penurunan efektivitas antibiotik.(Cynthia Anggreani Simbolon, Duma Turu Allo, 2023). Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengontrol penggunaan antibiotik yang sesuai menurut pedoman terapi pneumonia supaya menghindari hal yang tidak diinginkan yaitu resistensi obat pada pasien Dewasa Pneumonia di RSUP Surakarta. Tidak tercapainya tingkat keberhasilan pengobatan pada pasien Pneumonia dapat dipengaruhi oleh adanya ketidaktepatan antibiotik dalam penggunaan obat yang kemudian dapat mempengaruhi keberhasilan terapi pada pasien Pneumonia.

Published
2025-05-02
Section
B1 - Skripsi/Thesis/Desertasi dengan subyek uji manusia