5392.2024 Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dan Status Gizi dengan Insidensi Kecacingan pada Siswa SDN 02 Selokaton
Abstract
Latar Belakang: Penyakit kecacingan, yang disebabkan oleh cacing Soil Transmitted Helminths (STH), menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama di daerah dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Tingkat sosial ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor risiko penyakit kecacingan pada anak usia di bawah 12 tahun. Secara tidak langsung, tingkat sosial ekonomi yang rendah berhubungan dengan status gizi pada anak akibat faktor lingkungannya. Prevalensi kecacingan tinggi dapat berdampak pada status gizi siswa, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat sosial ekonomi dan status gizi dengan insidensi kecacingan pada siswa di SDN 02 Selokaton. Manfaat: Manfaat penelitian ini mencakup peningkatan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecacingan dan memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat dan peneliti mengenai pentingnya sanitasi dan gizi yang baik. Metode: Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan siswa kelas V dan VI di SDN 02 Selokaton. Sampel diambil secara total sampling. Pengukuran dilakukan melalui kuesioner untuk tingkat sosial ekonomi serta pengukuran antropometri untuk status gizi. Insidensi kecacingan ditentukan melalui pemeriksaan feses.