5375.2024 FORMULASI GEL EKSTRAK BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk) SEBAGAI ANTIBIOFILM PADA INFEKSI ULKUS KAKI DIABETIKUM
Abstract
FORMULASI GEL EKSTRAK BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk)
SEBAGAI ANTIBIOFILM PADA INFEKSI ULKUS KAKI DIABETIKUM
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Eka Septiana Rahayu1
email: ekaseptiana592@gmail.com
Abstrak
Latar Belakang: Diabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan salah satu komplikasi diabetes
mellitus (DM) yang dapat ditemukan infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan kulit
yang paling dalam di kaki akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri
perifer. Penyakit ulkus kaki diabetikum sangat sulit untuk disembuhkan dikarenakan
keberadaan biofilm. Biofilm menjadi salah satu pencetus luka peradangan dan penyebab
menurunnya bahkan gagalnya efek terapi obat. Sediaan farmasi gel adalah sediaan
topikal setengah padat yang nyaman digunakan karena menciptakan lingkungan lembab,
dingin dan daya serap yang baik pada kulit serta mudah dicuci dengan air. Bahan alami
sediaan gel adalah bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk) yang tumbuh di
wilayah Borneo (Kalimantan).
Tujuan: Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas penghambatan
antibiofilm dari tanaman bajakah tampala terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
untuk mengetahui efektivitas sediaan gel ekstrak bajakah tampala sebagai antibiofilm
pada infeksi ulkus kaki diabetikum.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan magnetic stirrer untuk membuat
sediaan gel, kemudian dilakukan uji antibofilm dengan metode dilusi menggunakan plate
wells 96 dan microplate reader dengan panjang gelombang 620 nm untuk menentukan
persentase hambatan dan menentukan MBIC50 untuk melihat kadar hambat minimum
antibiofilm dan dilakukan uji in vivo.
Hasil: Pada konsentrasi 1%, 0,5%, 0,25% dan 0,125% persentase berada diatas 50%,
yang menunjukan bahwa adanya penghambatan yang relatif besar terhadap biofilm
Pseudomonas aeruginosa. Maka didpatkan kadar hambat minimum biofilm (MBIC50)
adalah konsentrasi 0,25% dengan persentase hambatan 52,35%. Aplikasi topikal
dengan obat kloramfenikol secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka
dibandingkan dengan kelompok yang diobati dengan gel ekstrak bajakah tampala. Luka
sembuh sebagian pada kelompok yang diobati dengan gel ekstrak bajakah tampala
sedangkan kelompok yang diobati dengan antibiotik kloramfenikol menunjukkan
penyembuhan luka yang baik.
Kata Kunci: Gel, Pseudomonas aeruginosa, Bajakah Tampala, Antibiofilm