6014.2025 Perbedaan Rerata VEP1 Dan APE Berdasar Status Tahfidz
Abstract
Penyakit paru obstruktif merupakan kelompok penyakit yang memberi kontribusi besar terhadap beban kesehatan global, terutama asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kedua penyakit ini menurunkan parameter fungsi paru seperti volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP1), rasio VEP1/KVP, maupun arus puncak ekspirasi (APE). Data WHO menunjukkan PPOK menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia dengan 3,23 juta kematian pada 2019. Di Indonesia, prevalensi PPOK pada 2013 mencapai 3,7% dengan jumlah penderita sekitar 9,2 juta jiwa, dan angka ini diprediksi terus meningkat. Fakta ini menunjukkan bahwa gangguan obstruktif paru masih menjadi ancaman serius, baik di tingkat global maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata APE dan VEP1 berdasarkan Status Tahfidz sebagai deteksi dini penyakit paru obstruktif.Penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 90. Data diuji dengan uji T tidak berpasangan.Jika hubungan signifikan ditemukan, maka hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar intervensi dini untuk mencegah penyakit paru obstruktif sejak usia remaja. Hal ini penting karena gangguan paru bersifat progresif, dan pencegahan sejak dini akan berdampak besar terhadap kualitas hidup di masa depan.