5991.2025 Perbedaan Pengaruh Terapi Antibiotik Kloramfenikol Dan Sefotaksim Terhadap Waktu Bebas Demam Dan Lama Rawat Inap Pasien Demam Tifoid Anak
Abstract
Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang endemis di Indonesia, terutama pada anak-anak. Terapi utama penyakit ini adalah antibiotik. Kloramfenikol dan sefotaksim merupakan antibiotik yang sering digunakan, namun penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda mengenai efektivitas keduanya terhadap waktu bebas demam dan lama rawat inap pasien anak dengan demam tifoid. Mengetahui perbedaan pengaruh terapi antibiotik kloramfenikol dan sefotaksim terhadap waktu bebas demam dan lama rawat inap pasien demam tifoid anak. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada bulan Oktober–Desember 2025. Data diperoleh secara sekunder dari rekam medis pasien anak berusia 2–18 tahun dengan diagnosis demam tifoid selama periode 1 Januari 2024–1 Januari 2025. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 44 pasien. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Independent t-test atau Mann-Whitney U test sesuai distribusi data. Penelitian ini diharapkan menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara terapi kloramfenikol dan sefotaksim terhadap waktu bebas demam maupun lama rawat inap pasien anak demam tifoid. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan klinis dalam pemilihan terapi antibiotik yang lebih efektif dan efisien pada pasien anak dengan demam tifoid, serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.