5942.2025 Hubungan Tinggi Badan Ayah Dan Berat Badan Lahir Anak Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Di Puskesmas Gatak Sukoharjo
Abstract
Latar Belakang:
Stunting merupakan manifestasi kekurangan gizi kronis pada anak yang ditandai oleh tinggi badan di bawah standar usianya. Selain faktor maternal, peran paternal seperti tinggi badan ayah dan faktor neonatal seperti berat badan lahir anak (BBL) kini mulai dianggap berkontribusi terhadap risiko stunting melalui mekanisme genetik, hormonal, dan epigenetik.
Tujuan:
Mengetahui hubungan tinggi badan ayah dan berat badan lahir anak terhadap kejadian stunting pada anak di wilayah kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.
Metode:
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah anak usia 0–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo. Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling sebanyak 45 responden. Data tinggi badan ayah diperoleh secara langsung menggunakan microtoise, sedangkan data berat badan lahir dan status stunting diambil dari buku KIA. Analisis data meliputi uji bivariat menggunakan korelasi Pearson atau Spearman, serta uji multivariat menggunakan regresi linear berganda.
Kesimpulan:
Tinggi badan ayah dan berat badan lahir anak diduga memiliki hubungan bermakna terhadap kejadian stunting. Faktor paternal dan neonatal perlu dipertimbangkan dalam upaya pencegahan stunting berbasis keluarga.
Kata kunci: tinggi badan ayah, berat badan lahir, stunting, anak balita, Puskesmas Gatak Sukoharjo