5941.2025 Korelasi Antara Monocyte to Lymphocyte Ratio dan Neutrophil to Lymphocyte Ratio Terhadap Lama Rawat Inap Pada Pasien Demam Tifoid Anak
Abstract
Latar Belakang: Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan global dengan beban tinggi pada anak. Lama rawat inap (Length of Stay/LOS) merupakan indikator penting beban penyakit dan efisiensi pelayanan. Neutrophil to Lymphocyte Ratio (NLR) dan Monocyte to Lymphocyte Ratio (MLR) merupakan parameter hematologi inflamasi yang mudah diakses dan potensial sebagai penanda prognostik untuk menilai keparahan dan durasi penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara NLR dan MLR terhadap lama rawat inap pada pasien demam tifoid anak. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil secara consecutive sampling dari rekam medis pasien anak demam tifoid di RS PKU Muhammadiyah Sampangan periode Januari – Desember 2024 yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berusia <18 tahun, diagnosis tifoid dengan TUBEX ≥4, dan data rekam medis lengkap. Besar sampel minimal ditentukan sebanyak 47 subjek. Data NLR dan MLR dihitung dari hasil darah lengkap hari pertama perawatan. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman/Pearson dan regresi linier untuk menguji hubungan antara variabel bebas (NLR dan MLR) dengan variabel terikat (lama rawat inap). Hasil yang Diharapkan: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan korelasi yang signifikan antara peningkatan nilai NLR dan MLR dengan perpanjangan lama rawat inap pada pasien demam tifoid anak. Kesimpulan: NLR dan MLR berpotensi menjadi penanda prognostik yang berguna untuk memprediksi lama perawatan pasien demam tifoid anak, sehingga dapat membantu tenaga kesehatan dalam evaluasi klinis dan penatalaksanaan kasus secara lebih optimal.
Kata kunci: Demam Tifoid Anak, Neutrophil to Lymphocyte Ratio, Monocyte to Lymphocyte Ratio, Lama Rawat Inap