5909.2025 Hubungan Ketinggian Tempat Tinggal di Dataran Tinggi dan Status Kawasan Pertanian Terhadap Prevalensi Hipertensi
Abstract
Abstrak
Latar Belakang:
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi dan menjadi penyebab utama morbiditas serta mortalitas global. Faktor lingkungan seperti ketinggian tempat tinggal dan paparan pestisida di kawasan pertanian diduga berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Namun, penelitian mengenai pengaruh gabungan kedua faktor tersebut, khususnya di wilayah agraris seperti Kabupaten Boyolali, masih terbatas.
Tujuan:
Mengetahui hubungan antara ketinggian tempat tinggal di dataran tinggi dan status kawasan pertanian terhadap prevalensi hipertensi di Kabupaten Boyolali.
Metode:
Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan case-control. Sampel penelitian berupa data rekam medis pasien usia ≥18 tahun di tiga puskesmas, yaitu Puskesmas Selo (dataran tinggi), Cepogo (kawasan pertanian), dan Mojosongo (daerah kontrol), periode 1 Januari–31 Desember 2024. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sebanyak 158 responden per wilayah. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda untuk mengetahui hubungan antara ketinggian tempat tinggal, kedekatan dengan kawasan pertanian, dan hipertensi, dengan mempertimbangkan variabel perancu seperti usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh.
Hasil yang Diharapkan:
Ditemukan adanya hubungan signifikan antara ketinggian tempat tinggal dan kedekatan dengan kawasan pertanian terhadap prevalensi hipertensi, baik secara parsial maupun gabungan.
Kesimpulan:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap bidang epidemiologi lingkungan dengan mengungkap peran faktor geografis dan paparan pestisida terhadap hipertensi, serta menjadi dasar bagi kebijakan pencegahan hipertensi berbasis karakteristik wilayah (place-based health intervention) di Kabupaten Boyolali.
Kata kunci: hipertensi, dataran tinggi, kawasan pertanian, pestisida, Boyolali