5892.2025 Hubungan Tingkat Stres dengan Pengendalian Kadar Gula Darah Sewaktu pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Abstract
Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kontrol glikemik pada pasien DM adalah stres psikologis. Stres dapat meningkatkan kadar kortisol dan katekolamin yang berperan dalam peningkatan glukoneogenesis dan resistensi insulin, sehingga berdampak pada naiknya kadar gula darah. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) merupakan metode yang praktis dan sering digunakan dalam pemantauan kadar glukosa pasien di layanan kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan pengendalian kadar GDS pada pasien DM tipe 2.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan rancangan retrospektif longitudinal. Data diambil dari rekam medis pasien DM tipe 2 selama 6 bulan terakhir di [nama fasilitas kesehatan]. Variabel independen adalah tingkat stres yang diukur dengan Perceived Stress Scale (PSS), sedangkan variabel dependen adalah pengendalian kadar GDS. Kriteria kontrol GDS ditetapkan berdasarkan rata-rata GDS <180 mg/dL dan ≥50% pembacaan dalam batas target. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 200 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman/Pearson serta model longitudinal (Linear Mixed Model/GEE) dengan tingkat signifikansi p<0,05.
Hasil yang Diharapkan: Penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat stres dengan pengendalian kadar gula darah sewaktu pada pasien DM tipe 2, serta memberikan kontribusi pada strategi pengelolaan pasien diabetes.
Kata Kunci: Stres, Gula Darah Sewaktu (GDS), Diabetes Mellitus Tipe 2, Retrospektif Longitudinal, Kontrol Glikemik