5851.2025 SIMUFLEX: Spinal Orthosis with IMU and Flex Sensor, Spinal Orthosis dengan Sistem Fusi Sensor Berbasis IoT untuk Pengidap Adolescent Idiopathic Scoliosis.

  • Muhammad Sulthan Fadhil Ardani MAN Insan Cendekia Pekalongan
  • Alrizta Winant Maliki Herdyanto

Abstract

Adolescent Idiopathic Scoliosis adalah kelengkungan kurva tulang belakang yang tidak diketahui penyebabnya. Tipe skoliosis ini paling banyak diderita oleh remaja usia 10–18 tahun. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2021) klasifikasi adolescent idiopathic scoliosis dibagi menurut tingkat keparahan angulasi tulang belakang yakni dimulai ketika sudut kurva tulang belakang berada di angka >10° skoliosis mulai berdampak terhadap kesehatan. Sehingga jika tidak ada penanganan kemudian kurva berada di angka >30°, pengidap skoliosis akan mengalami masalah kesehatan dan pengurangan kualitas hidup. Prevalensi AIS di dunia berdasarkan data SOSORT tahun 2016 adalah sebesar 0.93-12%. Sedangkan di Indonesia, AIS mempengaruhi sekitar 1,2% dari seluruh populasi, dan diperkirakan 2,93% adalah anak-anak (Librianto et al., 2021). Salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan bertambahnya derajat kurva adalah penggunaan spinal orthosis. Penggunaan spinal orthosis konvensional kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan. Maka peneliti menemukan solusi SIMUFLEX sebuah spinal orthosis fleksibel dengan sistem sensor berbasis flex sensor dan IMU (Inertial Measurment Unit) sensor. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pengembangan alat dengan menggunakan metode Research and Development berbasis ADDIE. Penelitian akan berfokus pada pengujian kinerja sistem sensor dan uji ergonomis dengan metode SUS (System Usability Scale) untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait kelayakan alat yang dikembangkan. Uji ergonomis dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 10 subjek penelitian pengidap AIS yang telah menggunakan SIMUFLEX selama 30 menit. Setelahnya dilakukan wawancara sebagai responden uji SUS.

Published
2025-09-03
Section
B2 - Penelitian mandiri dengan subyek uji manuasia