5826.2025 EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE GYSSENS PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM KLATEN
Abstract
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi dan banyak ditemukan di negara-negara tropis berkembang. Demam tifoid menduduki posisi ke-2 dari 10 penyakit paling umum pada tahun 2004 yang diderita pasien rawat inap di rumah sakit. Salah satu penatalaksanaan untuk demam tifoid yaitu menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik harus digunankan secara rasional agar tidak menyebabkan peningkatan resistensi dan resiko toksisitas. Maka, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik. Evaluasi penggunaan antibiotik rasional dapat menggunakan metode Gyssens dengan mengevaluasi ketepatan indikasi, dosis, durasi, keefektifan, harga, dan rute pemberian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi rasionalitas penggunaan terapi antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSU Islam Klaten. Penelitian dengan rumusan masalah yaitu bagaimana evaluasi rasionalitas penggunaan terapi antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSU Islam Klaten inibersifat non-experimental dengan desain cross sectional dan pengambilan sampel secara purposive sampling pada pasien demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSU Islam Klaten. Pengumpulan data didapatkan melalui rekam medis meliputi nomor rekam medis, identitas (jenis kelamin, nama, usia, berat badan, diagnosis), data penggunaan antibiotik (rute, jenis, dosis, durasi, interval), data objektif pasien, dan keluhan pasien. Kriteria sampel yang digunakan berupa pasien dengan umur >18 tahun dan rekam medis yang lengkap meliputi nomor rekam medis, identitas (jenis kelamin, nama, usia, berat badan, diagnosis), data penggunaan antibiotik (rute, jenis, dosis, frekuensi, waktu), data objektif pasien (suhu, denyut nadi), keluhan pasien serta kriteria eksklusi yaitu pasien demam tifoid dengan penyakit infeksi selain demam tifoid. Pengolahan data dilakukan secara univariat dengan analisis secara deskriptif.