5809.2025 PENGEMBANGAN SISTEM TELEFARMASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT AWAL BROS BATAM
Abstract
Diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan berdampak pada pencapaian terapi yang tidak optimal, peningkatan risiko komplikasi, serta penurunan kualitas hidup. Pemanfaatan teknologi informasi melalui sistem telefarmasi berpotensi menjadi inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan farmasi, kepatuhan pasien, dan pemantauan terapi. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengevaluasi sistem telefarmasi bagi pasien DMT2 rawat jalan di Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk meningkatkan kualitas layanan farmasi, dengan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pencapaian terapi, serta mengukur pengaruh sistem terhadap kepatuhan, pengetahuan, hasil terapi, efek samping obat, kualitas hidup, dan kepuasan pasien. Penelitian menggunakan desain mixed-methods dalam tiga tahap, yaitu analisis faktor-faktor pencapaian terapi (tahap I), pengembangan sistem berbasis teknologi informasi (tahap II), dan implementasi serta evaluasi sistem dengan uji quasi-experimental (tahap III). Data diperoleh melalui kuesioner terstandar, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis secara statistik dan tematik. Hasil penelitian diharapkan menunjukkan bahwa sistem telefarmasi mampu meningkatkan kepatuhan pasien, pengetahuan tentang pengobatan, pencapaian target terapi, kualitas hidup, dan kepuasan pasien, serta memperkuat peran apoteker dalam pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien. Penelitian ini diharapkan menjadi bukti empiris efektivitas sistem telefarmasi sebagai inovasi pelayanan farmasi digital dalam mendukung manajemen pengobatan DMT2 di era teknologi informasi.
Kata Kunci: telefarmasi, diabetes mellitus tipe 2, kepatuhan pasien, kualitas hidup, layanan digital farmasi