5797.2025 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DEWASA MUDA

Studi Prospektif Longitudinal pada Populasi Desa

Abstract

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DIABETES MELITUS

PADA DEWASA MUDA

ABSTRAK

Diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) telah menjadi jauh lebih umum di Indonesia dan negara-negara lain di kalangan muda. Menurut data dari Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi diabetes pada orang berusia 15 hingga 24 tahun meningkat dari 0,1% pada 2013 menjadi 1,0%. Karena diabetes tipe 2, yang sebelumnya dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua, kini lebih sering ditemukan pada populasi muda, situasi ini sangat mengkhawatirkan. Kadar glukosa darah yang tinggi merupakan indikator diabetes mellitus tipe 2, suatu penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh perubahan dalam produksi insulin, glukosa plasma, massa dan fungsi sel beta, serta penurunan sensitivitas insulin. Salah satu faktor risiko yang dapat diubah untuk mencegah diabetes tipe 2 adalah kurangnya aktivitas fisik. Namun, belum ada informasi yang jelas tentang hubungan pasti antara aktivitas fisik dan risiko diabetes tipe 2 pada dewasa muda, terutama di Desa Teloyo, Wonosari, Klaten.

Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis hubungan antara risiko diabetes mellitus tipe 2 pada dewasa muda dan aktivitas fisik. Secara khusus, studi ini akan menentukan tingkat aktivitas fisik dan faktor risiko diabetes pada populasi dewasa muda, serta menganalisis korelasi antara keduanya. Untuk menganalisis perubahan dan perkembangan individu, penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode longitudinal prospektif, yang melibatkan pengumpulan data secara sistematis sepanjang waktu. Strategi ini memungkinkan peneliti melihat bagaimana aktivitas fisik saat ini dan risiko diabetes tipe 2 di masa depan saling terkait.

Populasi studi mencakup semua pemuda di Desa Teloyo yang berusia antara 20 dan 40 tahun. Proses sampling menggunakan sampling purposif, dengan kriteria inklusi berusia antara 18 dan 40 tahun, bersedia berpartisipasi, dan tidak memiliki riwayat diabetes. Ukuran sampel terdiri dari 168 responden, dengan tingkat putus studi yang diperkirakan sebesar 20%. Risiko diabetes mellitus tipe 2 merupakan variabel dependen, sedangkan aktivitas fisik merupakan variabel independen. Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) digunakan untuk mengukur aktivitas fisik, dan Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) digunakan untuk memperkirakan risiko diabetes tipe 2. Analisis data univariat dan bivariat akan dilakukan, dan hubungan akan diukur menggunakan korelasi Spearman.

Kata Kunci: Diabetes mellitus tipe 2, Aktivitas fisik, Dewasa muda

ABSTRAC

Type 2 diabetes mellitus (T2DM) has become much more common in Indonesia and other countries among young people. According to data from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of diabetes in people aged 15 to 24 increased from 0.1% in 2013 to 1.0%. Because type 2 diabetes, which was previously thought to be a disease that only affected the old, is now more frequently detected in younger populations, this situation is extremely concerning. High blood glucose levels are an indicators of type 2 diabetes mellitus, a chronic metabolic disease brought on by changes in insulin production, plasma glucose, beta cell mass and function, and reduced insulin sensitivity. One of the risk factors that can be changed to avoid type 2 diabetes is a lack of physical exercise. However, no substance is known about the precise connection between physical activity and the risk of type 2 diabetes in young adults, especially in Teloyo Village, Wonosari, Klaten.

The purpose of this study is to look at the connection between young adults' risk of type 2 diabetes mellitus and physical exercise. Particularly, this study will determine the young adult population's level of physical activity and diabetes risk factors, as well as examine the correlation between the two. In order to examine individual changes and advancements, this study employs a quantitative design with a prospective longitudinal method, which entails systematic data gathering throughout time. Researchers can see how current physical activity and future risk of type 2 diabetes are related thanks to this strategy.

The study population involves all young people in Teloyo Village who are between the ages of 20 and 40. Purposive sampling was used for the sample process, and the inclusion criteria were being between the ages of 18 and 40, willing to participate, and not having a history of diabetes. 168 respondents formed the sample size, and a 20% dropout rate was predicted. The risk of type 2 diabetes mellitus was the dependent variable, while physical activity was the independent variable. The Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) was utilized to gauge physical activity, and the Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) was employed to estimate the risk of type 2 diabetes. Both univariate and bivariate data analysis will be performed, and the relationships will be measured using Spearman's correlation.

Key Word: Type 2 diabetes mellitus, Physical activity, Young adults