5790.2025 Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa acuminata x balbisiana) pada Tikus Jantan yang Diinduksi Kalium Oksonat dan Jus Hati Ayam
Abstract
Hiperurisemia, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit asam urat, merupakan kondisi meningkatnya kadar asam urat di atas batas normal. Terapi yang umum digunakan adalah dengan mengkonsumsi obat sintetik seperti allopurinol. Namun, banyak efek samping yang dapat ditimbulkan allopurinol seperti reaksi hipersensitivitas, sindrom stevens johnson, toksis pada ginjal, bahkan nekrosis hati maka penggunaannya harus dibatasi (Ismaun et al., 2021). Seiring berkembangnya gerakan kembali ke alam (back to nature) telah mendorong meningkatnya penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antihiperurisemia ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa acuminata x balbisiana) sebagai alternatif terapi alami yang lebih aman. Kulit pisang kepok (Musa acuminata x balbisiana) diketahui mengandung beragam metabolit sekunder dari golongan flavonoid, dengan kandungan utama berupa katekin, gallokatekin, dan epikatekin (Amalia et al., 2023). Salah satu senyawa utama tersebut, yaitu katekin, dilaporkan memiliki kemampuan menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, mekanisme yang serupa dengan cara kerja obat allopurinol dalam menurunkan kadar asam urat (Sukeksi and Nuroini, 2022). Identifikasi golongan metabolit sekunder pada ekstrak kulit pisang kepok dilakukan dengan skrining fitokimia dengan pemeriksaan flavonoid dan kromatografi lapis tipis (KLT). Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental pretest-posttest control group pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi hiperurisemia menggunakan kalium oksonat dan jus hati ayam. Tikus dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif (allopurinol 10 mg/kgBB), serta tiga kelompok perlakuan ekstrak etanol kulit pisang kepok (Musa acuminata x balbisiana) dengan dosis bertingkat (17,5; 35; dan 70 mg/200 gBB). Parameter yang diamati adalah kadar asam urat sebelum dan sesudah perlakuan selama 14 hari. Hasil penelitian diharapkan menunjukkan penurunan signifikan kadar asam urat, mendukung potensi ekstrak kulit pisang kepok sebagai agen antihiperurisemia berbasis bahan alam.
Kata kunci : Hiperurisemia, jus hati ayam, kalium oksonat, kulit pisang kepok, katekin