5223.2024 POTENSI ANTIBAKTERI ISOLAT JAMUR ENDOFIT TEBU (Saccharum officinarum) TERHADAP MULTIPLE DRUG RESISTEN ORGANISME
Abstract
World Health Organization (WHO) mengidentifikasi resistensi antimikroba sebagai salah satu ancaman besar bagi kesehatan manusia saat ini. Awalnya, resistensi antibiotik terbatas pada rumah sakit dan fasilitas perawatan jangka Panjang. Namun, saat ini kasus resistensi antibiotik juga dijumpai pada infeksi yang didapat di komunitas dan menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat global yang paling mendesak. Sekelompok bakteri tertentu telah diidentifikasi dengan singkatan ESKAPE (Enterococcus faecium, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumannii, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterobacter spp.) yang menyebabkan sebagian besar infeksi nosokomial di lingkungan perawatan Kesehatan. Terdapat beberapa sumber senyawa bioaktif antibakeri antara lain tumbuhan hwan, dan mikroba. Mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan disebut sebagai mikroba endofit berupa bakteri atau jamur. Satu diantara jamur yang diteliti yaitu jamur endofit tebu yang memiliki beberapa aktivitas antibakteri yaitu aktivitas bakteriostatik terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, dan Salomonella typhimurium. Karena kemampuannya, penggunaan jamur endofit tebu sebagai agen antimikroba dapat menjadi solusi alami dan berkelanjutan untuk mengendalikan mikroba yang resisten
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antibakteri isolate jamur rendofit tebu terhadap bakteri pathogen ESKAPE MDRO serta membandingkan aktivitas antibakreri isolate jamur endofit tebu terhadap pathogen ESKAPE dengan antibiotic yang masih sensitive terhadap bakteri pathogen ESKAPE MDRO
Metode yang digunakan dalam studi ini dengan melihat aktivitas antibakteri melalui beberapa uji laboratorium meliputi uji media cair, uji media padat, dan kultur sensitivitas antibiotic. Pada uji media cair ada beberapa metode, yaitu suspension time-kill test, broth dilution test, liquid time-kill assay. Pada uji media padat terdapat 5 metode, yaitu selective medium, different culture media, direct solid disc, agarose-based media, dan direct single-cell imaging.
Penelitian direncanakan dalam 4 bulan dengan tahapan pembuatan proposal, pembentukan kesekretariatan, etichal clearence, serta perizinan laboratorium. Tahap kedua dilakukan pemilihan subjek penelitian sesuai kriteria restriksi. Pengambilan data, input, dan analisis data. Tahap ketiga penulisan laporan dan publikasi.
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi ke jurnal internasional, pembuatan bahan ajar, pengajuan HAKI, dan dasar penelitian selanjutnya.